Selasa, 16 Maret 2010

Halim Perdanakusuma Pahlawan Bangsa

Halim "The Black Mascot" Perdanakusuma
________________________________________

The Balck Mascot, setelah mengikuti pendidikan navigator di sekolah AU Canada kemudian bergabung dengan RAF dengan pangkat Flight Lietunant dan terlibat dalam puluhan misi tempur di daratan Eropa, terutama di angkasa Prancis dan Jerman. Karena dalam setiap misi yang diikutinya selalu kembali dengan selamat dan hasil gemilang anak Madura ini oleh rakan2 di RAF dijuluki "The Black Mascot"

Dialah yang mengajarkan tentang pentingnya unsur pendadakan dan kecepatan dalam pertempuran udara. Pengalamanya terbang dengan pembom Consolidated B-24 Liberator dan Avro Lancaster di atas Prancis dan Jerman dalam 42 Flight Mission.

Sebelum tahun 1942 Halim adalah anggota AL Hindia Belanda sebagai seorang opsir torpedo yang mendapat pendidikan di Surabaya. Pada tahun 1942 Jepang datang dan melibas Belanda, termasuk kapal yang diawaki Halim dihajar pembom Jepang di perairan Cilacap. Halim diselamatkan oleh kapal Inggris kemudian dibawa ke Australia sebelum ke India.

Saat di India Halim bertemu Panglima armada Inggris di India yang kemudian menawarinya untuk bergabung dengan militer Inggris. Dan mulailah petualangan Halim sebagai anggota RAF.
mari gan kita kenang para petualang langit yang merintis AURI agar yang muda makin cinta pada negeri ini.

Lulusan MOSVIA (1938) tiga tahun malang melintang di pertempura udara Eropa, akhirnya pulang ke tanah air bersama tentara sekutu menjelang akhir 1945. Warna kulitnya yang mencolok di antara perwira2 Inggris menjadikan Halim objek perhatian Tentara Republik, esoknya dia ditangkap TRI dan dibebaskan berkat surat sakti Menhan Amir Syarifudin.

Halim kemudian mulai aktif menyiapkan perubahan TRI Jawatan Penerbangan menjadi AURI. Beberapa penerbangan ujicoba dilakukanya misalnya pada 23 April 1946, pesawat Cureng mendarat di Kemayoran, kemudian ke Sumenep dan Malang, yang dilakukan secara formasi bersama Perwira Udara I Sujono dari tanggal 21-26 Mei.



Pengalamanya sebagai mantan perwira RAF dimanfaatkan betul oleh Suryadarma, bukan cuma dalam operasi tetapi juga perundingan2 dengan RAF. Gugurnya Adisucipto membuat Suryadarma kehilangan besar dan akhirnya Halim ditunjuk sebagai Wakil KSAU II menggantikan Adisucipto.
Dilahirkan di Sampang MADURA, November 1922.
Ketika pendudukan Jepang, HALIM PERDANA KUSUMA sedang berada di INGGRIS, untuk mengikuti pendidikan di ROYAL CANADIAN AIR FORCE. Beliau sering beroperasi di THEATER OF EUROPE alias MEDAN UDARA WORLD WAR II, sering beliau melakukan operasi udara menggunakan pesawat pembom ROYAL AIR FORCE ( R.A.F) INGGRIS yang terkenal: AVRO LANCASTER.....melawan LUFTWAFFE ( angkatan udara ) NAZI GERMAN-nya HITLER.

Setelah selesainya perang dunia ke II, HALIM PERDANA KUSUMA kembali ke tanah air, beliau bergabung dengan dengan TKR Jawatan Penerbangan, cikal bakal ANGKATAN UDARA REPUBLIK INDONESIA (A.U.R.I) dibawah Komodor Suryadarma. Bersama dengan ACE terbaik Indonesia lainya ISWAHYUDI, beliau ditunjuk menjadi wakil AURI pada Komandemen Tentara Sumatera untuk membangun ANGKATAN UDARA di Sumatera.

Dalam rangka mendapatkan dan mencari sumber2 bantuan arsenal buat AURI di luar negri, beliau melakukan perjalanan ke Bangkok THAILAND, pada perjalanan itu pesawat beliau mengalami kecelakaan di TANJUNG HANTU, MALAYSIA pada tanggal 14 desember 1947. ABDUL HALIM PERDANA KUSUMA gugur dan dimakamkan di LUMUT, MALAYSIA. Baru 28 tahun kemudian, jenazahnya dipindahkan ke TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA, JAKARTA.

Halim Perdana Kusuma gugur dalam usia yang masih sangat muda 25 tahun...
Ketika bertugas di Bukittinggi sebagai Komandemen AURI Sumatera untuk menyiapkan AU bersama Opsir Udara I Iswahyudi jika Jawa lumpuh akibat agresi Belanda. Base didirikan, lapangan Gadut dihidupkan, dengan Iswahyudi sebagai komandan. Kampanye digalang untuk membeli pesawat, mengalirlah sumbangan rakyat dan terkumpul 14 kg emas.

Pesawat idaman Avro Anson Mk 19 series 1 yang diincar berada di Singapura, pesawat milik Paul H Keegan dibeli seharga 12 kg emas dan sisanya 2 kg dibelikan mesin cetak uang. Transaksi dilakukan di Songkhla Muangthai, setelah sebelumnya Iswahyudi berlatih menerbangkan Anson. Pada tangal 14 Desembar 1947 RI-003 dibawa pulang ke tanah air dengan pilot Iswahyudi dan Navigator Halim Perdanakusuma.



takdir bicara lain, ketika pesawat berada di atas perairan Lumut, Tanjong Hantu Malaysia RI-003 jatuh. Halim gugur pada usia yang sangat muda 25 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Teluk Murok Malaysia, pada 10 November 1975 jenazah dipindahkan ke KMP Kalibata, meski masyarakat setempat merasa keberatan, karena Halim dianggap sebagai pahlawan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar