Senin, 05 April 2010

Anggoro Kok Enggak Bisa Dibawa Pulang?

Ito Sumardi: Anggoro Kok Enggak Bisa Dibawa Pulang?
Ito Sumardi: Anggoro Kok Enggak Bisa Dibawa Pulang?
Kabareskrim Komjen Ito Sumardi menyayangkan pernyataan Komjen Susno Duadji perihal penjemputan mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Gayus Halomoan Tambunan ke Singapura yang dilakukan olehnya.
Mengenai penjemputan itu, Susno mengatakan bahwa Gayus dianggap "spesial" dengan dijemput oleh seorang Jenderal. "Kok hebat betul yang jemput bintang tiga," ucap Susno dalam wawancara yang dimuat Harian Kompas.
Menanggapi komentar tersebut, Ito mengatakan, untuk menjemput seorang tersangka di negara Singapura membutuhkan lobi-lobi yang tidak dapat dilakukan oleh polisi berpangkat perwira menengah atau perwira pertama.
"Orang tahu Singapura itu sangat ketat. Ini butuh lobi tingkat tinggi. Tidak bisa dijalankan oleh setingkat Kombes atau letnan. Saat itu kita yakinkan kalau dia masih di sana akan ditangkap kepolisian Singapura," ucap Ito ketika dihubungi wartawan, Minggu Ito lalu membandingkan saat Susno menemui tersangka kasus korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan, Anggoro Widjojo, di Singapura. Saat itu Susno masih menjabat Kabareskrim.
"Ada enggak jaman beliau (menjabat Kabareskrim) yang bisa bawa pulang (tersangka)? Bisa ketemu Anggoro (di Singapura) tapi kok enggak bisa bawa pulang. Gayus bisa saya bawa pulang dalam waktu dua hari," ucap Ito.
Seperti diberitakan, selain Ito, ikut dalam penjemputan Kombes Iriawan, sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana dan anggota Satgas Mas Achmad Santosa, serta pihak Kompolnas. Gayus kabur bersama istrinya Milana Anggraeni dan ketiga anaknya.