Kamis, 18 Maret 2010

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Tekstil Senilai Rp 3 M

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Tekstil Senilai Rp 3 M
Bea Cukai menggagalkan penyelundupan dua kontainer tekstil dari Cina senilai Rp 3 miliar. Seorang pelaku dibekuk. Dua kontainer tersebut berisi 563 paket kain jenis denim dan 745 paket kain jenis cotton fabrics. Total ada 1.308 paket. Demikian disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tanjung Priok III, Cerah Bangun, di kantornya, Jalan Pabean I, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/4/2006). Dijelaskan dia, modus operandi kasus itu adalah tersangka ZP bekerja sama dengan tersangka SK mencatut fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) milik PT LJG. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pembayaran bea masuk pajak dalam rangka impor, dan persyaratan impor dari instansi teknis. "Tersangka utama ZP yang juga mantan manajer ekspor impor PT LJG yang memegang dokumen masih buron. Sedangkan tersangka SK selaku broker atas nama CV SKB yang mengimpor barang, kini ditahan di Rutan Salemba," ungkap Cerah. Tersangka dapat dikenai pasal 103 huruf a UU 10/1995 tentang Kepabeanan dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun

Dirjen Migas: Semburan Gas Kalila Tak Ganggu Pasokan Gas


Dirjen Migas: Semburan Gas Kalila Tak Ganggu Pasokan Gas

Direktur Jenderal Migas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo menyatakan bahwa semburan gas tak terkontrol dari sumur minyak PT Kalila di Riau tidak akan mengganggu pasokan gas nasional. Demikian disampaikan Evita, saat ditemui di Kantor Kementrian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu ( 17/3/2010 ).
  "Pasokan gas itu enggak akan terganggu," tegas Evita.
  Evita mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BP Migas untuk mengantisipasi masalah ini. Selain itu, pihaknya juga telah mengirimkan petugas dinas ke Riau dan berusaha untuk mengendalikan semburan gas itu.
  "Hari ini kami sudah kirim petugas dinas. Kamisedang upayakan. Ada dua cara. Kalau memungkinkan itu dikendalikan, kalau tidak bisa, maka kita akan matikan (ditutup)," papar Evita.
  Semburan gas tak terkontrol ini terjadi di sumur gas, Pegan I, Kecamatan Langgam, Kabupaten Palalawan, Riau. Semburan yang sempat disertai ledakan ini terjadi pada hari Minggu ( 14/3/2010 ).
  Sementara itu, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh saat ditemui di tempat yang sama, mengaku belum mendengar masalah ini. "Kalau semburan gas, saya belum dengar itu," tandasnya.

Dirjen Migas: Semburan Gas Kalila Tak Ganggu Pasokan Gas

Dirjen Migas: 'Cost Recovery' 2010 Dinaikkan


Dirjen Migas: 'Cost Recovery' 2010 Dinaikkan

Kementerian ESDM tengah menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) cost recovery yang rencananya bakal lebih tinggi dari cost recovery 2009.
"Angkanya sedikit lebih tinggi dari dana cost recovery dalam APBN-P 2009,” kata Direktur Jenderal Migas Evita H legowo di Jakarta, Senin (28/12).
Menurut Evita, besaran cost recovery sangat bergantung pada berapa banyak proyek eksplorasi migas 2010. Makanya, saat ini semua KKKS harus segera melaporkan rencana kerja di 2010.
Evita mengakui bahwa bagi investor sendiri mereka lebih menginginkan adanya kepastian hukum. "Jika ada kepastian hukum, mereka merasa lebih nyaman," kata dia. Selama ini RPP cost recovery kata Evita hanya diatur dalam kontrak kerja PSC (Product Sharing Contract) dan Peraturan Menteri.
Padahal untuk industri migas sebenarnya cost recovery itu investasi. Sehingga untuk 2010 Kementerian ESDM akan usahakan agar peraturan soal cost recovery tidak membebankan investor.
Sementara terkait perkembangan pembahasannya, Evita mengungkapkan untuk penyelesaian RPP cost recovery ini baru akan dirapatkan lagi hari Rabu (30/12). Namun, sejauh ini kata Evita lebih dari 50% rancangannya sudah selesai. Masih ada beberapa hal yang belum cocok dengan pandangan dari Departemen Keuangan (Menkeu).
Untuk diketahui dalam APBN 2010, DPR bersama pemerintah sudah menetapkan besaran dana subsidi 2010 sebesar US$13, 10 miliar. Sementara cost recovery 2010 sebesar US$11,05 miliar


Dampak UU Lingkungan Hidup
Dirjen Migas: Separuh Target Migas Tidak Akan Tercapai!

Dirjen Migas Evita Legowo.
Produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional nampaknya terancam dengan adanya Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang akan mulai diberlakukan awal April 2010 nanti.

Menurut Dirjen Migas Evita Legowo seperti dilansir dari situs Kementerian ESDM, Kamis (25/2/2010), penerapan standar baku mutu lingkungan pada industri migas dikhawatirkan akan membuat target produksi migas nasional tidak tercapai. Produksi Migas pun diproyeksikan hanya akan tercapai setengah dari yang ditargetkan saja.

"Kalau standar baku mutu betul-betul diterapkan per April 2010 seperti apa adanya, hampir separuh target produksi migas nasional tidak dapat diproduksikan karena banyak industri migas dalam waktu dekat tidak dapat memenuhi standar baku mutu temperatur air dari 45 menjadi 40," ujar Evita.

Pasalnya, untuk menerapkan baku mutu lingkungan terkait temperatur air seperti yang dipersyaratkan tersebut, diperlukan proses yang tidak sederhana dan membutuhkan investasi yang besar sehingga tidak dapat diterapkan dalam waktu cepat.

Menurutnya, PT Chevron dan PT Pertamina sebagai penyumbang produksi migas nasional terbesar yang paling merasakan dampak pemberlakuan standar baku mutu lingkungan tersebut.

Evita juga mengatakan jika pihaknya sudah melaporkan hal tersebut kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup karena permasalahan ini harus diselesaikan segera agar tidak mengganggu produksi migas nasional yang berdampak pada penerimaan negara.

Dalam UU Nomor 32 tahun 2009 yang dimaksud dengan baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

Selanjutnya pada pasal 20 dinyatakan baku mutu lingkungan meliputi, baku mutu air, baku mutu air limbah, baku mutu air laut, baku mutu udara ambient, baku mutu emisi, baku mutu gangguan, dan baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Dirjen Migas Tolak Impor Gas
- Direktur Jendral Minyak dan Gas, Evita Legowo mementahkan opsi impor migas untuk mengatasi defisit gas yang sebelumnya diajukan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh. "Impor itu nanti, kalau kita sudah punya floating receiving terminal," jelas Evita ketika ditemui setelah acara peresmian , hari ini.

Menurutnya, penolakan impor gas itu tidak akan dilakukan hingga akhir tahun 2011. Mengenai solusi jangka pendek yang diungkapkan dirinya beberapa waktu lalu, Evita belum mau memberi rincian dengan alasan masih dalam pembicaraan.

Mengenai defisit pasokan gas, ia membantah penyebab utamanya adalah Conocco Phillips atau menambah kuota ekspor. "Kalau Conocco Phillips (produksinya) ada yang naik ada yang turun," jelasnya.

Ia menyebutkan penyebab utamanya adalah beberapa sumur gas yang berkurang produksinya sehingga mengurangi pasokan gas sebesar 30 MMSCFD. "Sebenarnya kekurangan kita hanya 30 (MMSCFD) itu."

Evita juga menegaskan pemerintah tidak mungkin begitu saja memutus kontrak gas ke Singapura untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. "Kita ingin tetap dihargai sebagai bangsa yang bisa dipegang," tegasnya. "Gasnya memang terbatas, jadi kita minta pengertian supaya semua pihak mendapat walau tidak full," jelasnya.

SEJARAH FKPPI



Ide pembentukan wadah pembinaan putra-putri ABRI berawal dari Munas VII Pepabri tgl 20 Juni 1977 di Asrama Haji Bukit Duri Jakarta. Kemudian melalui serangkaian proses yang panjang dengan usulan nama organisasi mulai dari P4-ABRI (Persatuan Putra Putri Purnawirawan ABRI),kemudian P4-I (Persatuan Putra Putri Purnawirawan Indonesia) yang kemudian menjadi FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia).
Melalui perjuangan para pendiri utama diantaranya yaitu Drs.Surya Paloh, JP Yoseano Waas, Agus Santoso,SH, Prof.DR Karel.S.Waas, Tjokro Supriyanto,BA, Capt Haribowo dan Ir.Wisnu Batubara maka pada tanggal 12 September 1978 diproklamirkan berdirinya FKPPI pada saat ulang tahun Pepabri di Gedung Wanita Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta.
Pengurus Besar FKPPI untuk pertama kalinya terbentuk diketuai oleh Drs.Surya Paloh dengan Sekjen Karel.S.Waas yang dikukuhkan melalui SK dari Pengurus Besar Pepabri. Pada Munas I FKPPI di Jakarta terpilih sebagai Ketua Umum Drs.Surya Paloh yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Yoseano Waas untuk masa bakti 1981-1984. Selanjutnya organisasi ini berkembang terus dan terbentuk diseluruh Indonesia mulai dari tingkat pusat, propinsi, kota/kabupaten hingga kecamatan-kecamatan.
Pada Munas II di Tugu Bogor , terpilih sebagai Ketua Umum Djoko Mursito Humardhani didampingi Drs.Gazie.M.Yusuf sebagai sekjen untuk masa bakti 1984-1987. Kemudian Munas III di Magelang tgl 10-13 November 1987 terpilih Ir.H.Indra Bambang Utoyo didampingi Haryadi Anwar sebagai sekjen (1987-1990). Pada Munas tersebut kepanjangan FKPPI berubah menjadi Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri ABRI. Selanjutnya pada Munas IV tgl 24-26 November 1990 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Ir.H.Indra Bambang Utoyo terpilih lagi sebagai Ketua Umum didampingi Asep.R.Sujana sebagai sekjen (1990-1993). Pada Munas V di Jakarta Asep.R.Sujana terpilih sebagai Ketua Umum didampingi oleh Bahriyoen Sucipto sebagai sekjen (1993-1998).
Pada tahun 1995 karena tuntutan zaman untuk mengembangkan wadah FKPPI maka terjadilah Musyawarah Luar Biasa (Muslub) pada tanggal 12 september 1995. Salah satu keputusan penting dalam Muslub tersebut adalah merubah nama FKPPI yang selama ini dikenal sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) menjadi Generasi Muda FKPPI (GM-FKPPI) dengan tetap melanjutkan masa bakti hingga 1998. Selanjutnya pada saat bersamaan dibentuk wadah baru yang bernama FKPPI sebagai wadah berhimpun bagi anggota FKPPI yang berusia 40 tahun keatas yang dideklarasikan pada saat peringatan HUT FKPPI ke- 17 tgl 12 September 1995 di Balai Sidang Senayan Jakarta dengan Ketua Umum untuk pertamakali adalah H.Bambang Trihatmojo didampingi Ir.Indra Bambang Utoyo sebagai sekjen.
 Kedua organisasi ini baik FKPPI maupun GM FKPPI mempunyai jiwa dan semangat yang sama, dan komposisi kepengurusannyapun saling kait mengkait agar terjadi sinergitas. Walaupun kedua organisasi ini mempunyai lambang yang berbeda namun hampir sama serta masing masing memiliki AD/ART namun karena platformnya yang sama dan dilahirkan dari sumber yang sama maka sering diistilahkan bahwa antara FKPPI dan Generasi Muda FKPPI adalah "Dua Raga Satu Jiwa". Pada Munas VI GM-FKPPI tanggal 13-15 Februari 1998 di Jakarta terpilih sebagai Ketua Umum Adiguna Sutowo didampingi oleh Erwin.M.Singajuru sebagai sekjen.
Untuk menyesuaikan diri dalam era Reformasi di Negara kita maka pada tanggal 5-6 Maret 1999 kembali dilaksanakan Munaslub GM FKPPI di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta yang salah satu keputusan penting adalah menyempurnakan AD/ART GM-FKPPI dimana keanggotaan GM FKPPI dapat dirangkap dengan keanggotaan Partai Politik sepanjang tetap berazaskan Pancasila , UUD 1945 dan NKRI, serta menegaskan kembali konsep FKPPI adalah rumah bersama. Munaslub juga menegaskan keberadaan lembaga Polri tetap menjadi anggota dewan Pembina, serta putra putri Polri tetap menjadi anggota biasa FKPPI walaupun pada tanggal 1 April 1999 lembaga Polri dipisahkan dari organik ABRI. Pada tanggal 12-16 Oktober 2003 dilaksanakan Munas VII secara bersama antara FKPPI dan GM FKPPI di Wisma Haji Pondok Gede Jakarta dimana untuk FKPPI terpilih sebagai Ketua Umum Ponco Sutowo dengan Bahriyoen Sucipto sebagai sekjen (2003-2008). Untuk GM FKPPI terpilih Dudhie Makmun Murod sebagai Ketua Umum dengan Sayed.M.Muliadi sebagai sekjen dengan masa bakti kembali menjadi 3 tahun (2003-2006).

 

 

Pengurus PP FKPPI

SUSUNAN DEWAN PERTIMBANGAN, DEWAN PENASEHAT DAN PENGURUS HARIAN PENGURUS PUSAT FKPPI MASA BHAKTI 2008-2013
DEWAN PERTIMBANGAN :
                          -  PANGLIMA TNI
                          -  KAPOLRI
                          -  KASAD
                          -  KASAL
                          -  KASAU
                          -  KETUA UMUM DPP PEPABRI
                          -  KETUA UMUM PP. POLRI
                          -  KETUA UMUM PP. AD
                          -  KETUA UMUM PP. AU
                          -  KETUA UMUM PP. AL

DEWAN PENASEHAT :
                -  DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
                -  Hj. ANNI SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
                -  RYAMIZARD RYACUDU
                -  BASOFI SUDIRMAN
                -  FREDY NUMBERI
                -  IAN SANTOSO PERDANAKUSUMA
                -  BAMBANG TRIHATMODJO
                -  TAUFIK KIEMAS
                -  YAPTO SOERJO SOEMARNO
                -  ARIE SUDEWO
                -  SURYA PALOH
                -  KAREL S. WAAS
                -  TJOKRO SUPRIJANTO
                -  Prof. DR. dr. I.B. OKA
                -  DIDIET HARYADI. PH
                -  CICIP SHARIEF SOETARDJO
                -  LINDA AGUM GUMELAR
                -  SRIE REDJEKI
                -  BAMBANG RIYADI SOEGOMO
                -  ASEP R. SUDJANA
                -  HARYADI ANWAR
                -  TAJUDDIN NOER SAID
                -  ERIE SOEKARDJA
                -  LUTFI ISMAIL
                -  TUBAGUS HARYONO
                -  EDWIN KAWILARANG
                -  HARI SALMAN FARIZI SOHAR
                -  RULLY CHAIRUL AZWAR
                -  HARIBOWO SOEKOTJO
                -  Dra. Ny. Hj. MARLINA M. SIAHAAN
                -  MUCHTAR ACHMADI
                -  KH. MAKSUM
                -  LAODE MASIHU KAMALUDDIN
                -  MS. RALIE SIREGAR
                -  RENNY HAWADI
                -  DANNY SOEDARSONO
                -  RUDI PARASDIO
                -  CORNELIS, MH
                -  ENDANG W. RAMABOEDI
                -  ANDI ILHAMSYAH MATALATTA
                -  DENY ALAMSYAH
                -  MORKES EFFENDI
                -  DJAROT WINARNO
                -  SUSILO HARAHAP
                -  H. R. MAMBANG MIT
                -  FAJAR MENANTI
                -  CHEPY HARUN

PENGURUS HARIAN PENGURUS PUSAT FKPPI :
KETUA UMUM     : PONTJO SUTOWO
KETUA             : INDRA BAMBANG UTOYO
KETUA             : BAHRIYOEN SOETJIPTO
KETUA             : H.T SURIANSYAH
KETUA             : SONTAM NAPITUPULU
KETUA             : ADIGUNA SUTOWO
KETUA             : TUBAGUS ORRI BUCHORI
KETUA             : HARIANTO BADJOERI
KETUA             : KARTINI MAYELLY

SEKRETARIS JENDERAL : TRIBOWO K. SUBIANDONO
WAKIL. SEKJEN     : OMAN RAFLIES
WAKIL. SEKJEN     : HENDRI DWIWANTARA
WAKIL. SEKJEN     : ARIE PUTRA BINTANA
WAKIL. SEKJEN     : NORMAN SONI SONTANI
WAKIL. SEKJEN     : AMIR KARYATIN
WAKIL. SEKJEN     : SURYO SUSILO
WAKIL. SEKJEN     : SOEDIBYO NICHLANY
WAKIL. SEKJEN     : KUSUMA H.N. PUTRI

BENDAHARA UMUM     : YUNANDA PUCEC SYARFUAN
BENDAHARA      : HADRIANI ULI SILALAHI
BENDAHARA      : OLIVIA BOLANG



BENDAHARA      : CHAEDAR SANTOSO
BENDAHARA      : EDDY KUNT

HUT PTPN IX (Persero) yang ke 14

Peringatan HUT PTPN IX (Persero) yang ke 14
Tanggal 11 maret 1996 adalah tonggak sejarah berdirinya PTPN IX (Persero) yang merupakan penggabungan PT Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT Perkebunan XVIII (Persero) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.

Kantor Pusat PTPN IX (Persero) berada di kota Semarang yang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan sebutan Kota Atlas. Acara peringatan HUT PTPN IX yang ke14 ini dilangsungkan secara meriah meskipun sederhana diantaranya adalah pembagian sembako kepada masyarakat disekitar lingkungan Kantor Pusat, Donor Darah sebagai wujud kepedulian sosial dan Tasyakuran Peringatan HUT PTPN IX.


Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Tebu
Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Tebu (LPT3) Comal adalah Laboratorium PTP Nusantara IX (Persero) yang berdomisili di Komplek Rumah Dinas Rayon Comal Baru PG. Sragi. LPT3 Comal didirikan tahun 1977 yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bpk. Soeparjo Roestam.
Keberadaan LPT3 Comal saat ini memberikan informasi kepada semua Pabrik Gula yang berada di Indonesia khususnya di PTP Nusantara IX (Persero) dalam hal antara lain : Analisa Tanah, Jaringan, Pupuk, Tetes, Uji Potensi, Uji Perah. Penyediaan Trichogramma, sp sebagai predator Hama Penggerek Batang maupun Pucuk pada tanaman Tebu serta tanaman Padi (Bekerja sama dengan Laboratorium Pengamat Hama Tanaman Ex. Karisidenan Pekalongan) Sejak tahun 2003 LPT3 melengkapi Hot Water Treatmen Mini yang digunakan untuk pengendalian Penyakit SistemikBekerja sama dengan P3GI KP Comal dan Solo mengadakan seleksi Kebun-kebun Bibit untuk mendapatkan Bibit unggul , murni dan sehat. Selain itu LPT3 juga diberi tugas untuk menyiapkan dan mengembangkan Bibit Unggul Murni dan Sehat melalui Teknik Tissue Culture serta menyelenggarakan Kebun Bibit Pokok Utama (KBPU). Dalam perkembangannya LPT3 telah mampu menyediakan Bibit unggul murni dan sehat bagi para Petani Tebu di wilayah Pabrik Gula Pantura.Disamping melayani Pabrik Gula LPT3 juga melayani masyarakat, instasi lain, perguruan tinggi dalam hal jasa Analisa Tanah , Pupuk dan Jaringan Tanaman . Selain melayani analisa yang ada hubungannya denagn bidang agronomi juga melayani analisa dari bagian lain seperti analisa P2O5 Nira, Kerak Pan Penguapan dan Ketel Uap, Raw Sugar.

Tentang Perusahaan




Tipe Perusahaan

Perseroan Terbatas



Lini Bisnis

Industri Perkebunan


Deskripsi Bisnis

Pembudidayaan tanaman, pengolahan/produksi dan penjualan komoditi perkebunan gula, tetes karet,teh,kopi dan kakao serta pengelolaan Industri Hilir & Agrowisata



Dasar Hukum

Didirikan tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan PP no.14 Tahun 1996, merupakan peleburan dari PT Perkebunan XV-XVI(Persero) dan PT Perkebunan XVIII (Persero). Pendirian tersebut tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, SH No.42 tanggal 11 Maret 1996 yang telah diubah dengan Akta Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No. 01 tanggal 9 Agustus 2002.



Komposisi Kepemilikan Saham

Pemerintah :100.00%




Kantor Pusat

Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang
Telp. +6224.8414635 Fax +6224.8448276
Email : ptpnixsm@ptpnix.co.id
Site : http://www.ptpnix.co.id



Kantor Pemasaran Bersama (KPB)

Alamat :
Jl.Taman Cut Mutiah no.11 Jakarta
Jakarta 10330
Phone :021-3106685
email : kpbjkt@centrin.net.id
Fax : 021-3907553
Site: http://www.kpbptpn.co.id





Strategi :

Strategi Bisnis yang dipilih dengan Focuss yang merupakan penggabungan dari Keunggulan Biaya Menyeluruh (Over All Cost Leadership) dan Differentiation (Biaya Rendah), membentuk Strategic Business Unit (SBU) dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mendorong terciptanya value creation sebagai upaya mewujudkan peningkatan citra positif perusahaan dengan implementasi sebagai berikut : - Peningkatan produksi dan produktivitas melalui penggalian potensi perusahaan. - Peningkatan areal tebu rakyat bekerjasama dengan investor. - Efisiensi secara menyeluruh. - Pemberdayaan asset kurang produktif. - Peningkatan kualitas SDM dan budaya perusahaan serta peran SDM Bagian Tanaman di PG sebagai penyuluh. - Perbaikan struktur modal perusahaan. - Peningkatan kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat.



Tujuan :

Tujuan perusahaan adalah menumbuhkembangkan perusahaan guna memberikan nilai kepada shareholder dan stakeholder dengan menghasilkan laba yang semakin meningkat (profit growth).


Visi :

Menjadi perusahaan agrobisnis dan agroindustri yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.



Misi :

1 .Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, kakao, gula dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth).
2. Menggunakan teknologi yang menghasilkan produk bernilai (delivery value) yang dikehendaki pasar dengan proses produksi yang ramah lingkungan.
3. Meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta menyelenggarakan pelatihan guna menjaga motivasi karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja.
4. Mengembangkan produk hilir, agrowisata, dan usaha lainnya untuk mendukung kinerja perusahaan.
5. Membangun sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
6. Bersama petani tebu mendukung program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan gula nasional.
7. Memberdayakan seluruh sumber daya perusahaan dan potensi lingkungan guna mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja.
8. Melaksanakan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.
9. Menjaga kelestarian lingkungan melalui pemeliharaan tanaman dan peningkatan kesuburan tanah.

Komisaris Utama

Ir. A.M. Hasan Sayuti, MP
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : PTPN VIII (Persero)
Jabatan : Direktur Utama PTPN VIII
Telepon : 024.8414635
Email : hasan@ptpnix.co.id

Komisaris

Irvan Edison, T.MBA
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : Mabes TNI
Jabatan : Staf Khusus Presiden Bidang HANKAM
Telepon : 021 - 8236836
Email : irvan@ptpnix.co.id

Komisaris
Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachrudin, MSc
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : Departemen Pertanian
Jabatan : Irjen. Deptan
Telepon :
Email : zaenal@ptpnix.co.id

Komisaris

Drs. Soebagja, M.M
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : POLRI
Jabatan : Mabes POLRI
Telepon : -
Email : subagja@ptpnix.co.id

Komisaris

Drs. Hendradi Gunarso, MM
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : Kementerian BUMN
Jabatan : -
Telepon : -
Email : hendradi@ptpnix.co.id

Komisaris

A.Z. Siregar
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : -
Jabatan : -
Telepon : -
Email : siregar@ptpnix.co.id


Direktur Utama

S. Hartoyo, SE
SK Pengangkatan : SK Meneg. BUMN No. KEP-135/MBU/2006
Mulai Jabatan : 2006-12-27
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 1
Instansi Asal : PTPN XIII
Jabatan : Direktur Utama
Telepon : 024-8414635
Email : hartoyo.s@ptpnix.co.id

Direktur Keuangan

Drs. H. Akhmad Amien Mastur, MBA
SK Pengangkatan : SK Meneg BUMN No.KEP-135/MBU/2006
Mulai Jabatan : 2006-12-27
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 1
Instansi Asal : BRI
Jabatan : Direktur Keuangan
Telepon : 024-8414635
Email : amien.mastur@ptpnix.co.id

Direktur Produksi

Ir. H. Edi Herawan Sobiran
SK Pengangkatan : SK Meneg BUMN No. KEP-135/MBU/2006
Mulai Jabatan : 2007-12-27
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 2
Instansi Asal : PTPN IX (Persero)
Jabatan : Direktur Pemasaran
Telepon : 024-8414635
Email : edi.herawan@ptpnix.co.id

Direktur SDM & Umum

Ir. H. Iman Nugroho

SK Pengangkatan : SK Neneg BUMN No.KEP-39/MBU/2007
Mulai Jabatan : 2007-04-04
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 1
Instansi Asal : PTPN IX (Persero)
Jabatan : Sekretaris Perusahaan
Telepon : 0271-644220
Email : iman.nugroho@ptpnix.co.id

Direktur Pemasaran & Renbang

Ir. H. Dwi Santosa
SK Pengangkatan : SK Meneg BUMN No.KEP-39/MBU/2007
Mulai Jabatan : 2007-04-04
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 1
Instansi Asal :
Jabatan :
Telepon : 024-8414635
Email : dwi.santosa@ptpnix.co.id


Sekretaris Perusahaan

Ir. H. Didit Heru Setiawan
Mulai Jabatan : 2007-04-30

Kepala Biro SPI

Ir.Hj.Wahyuni Indilah
Mulai Jabatan : 2007-04-30

Kepala Bagian Tanaman ( Tanaman Tahunan )

Ir. R. Harwiyanto
Mulai Jabatan : 2000-11-01


Kabag Perencanaan & pengembangan

Drs. Laksono Hujianto, MM
Mulai Jabatan : 2008

Marsekal Madya Imam Sufaat Resmi Jabat Kasau


Marsekal Madya Imam Sufaat Resmi Jabat Kasau


SERTIJAB KASAU : Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso (tengah), Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Imam Sufaat (kiri) dan pejabat lama Kepala Staf TNI AU Marsekal Subandrio bersalam komando seusai acara serah terima jabatan di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Kamis (12/11). Marsekal Madya TNI Imam Sufaat resmi memangku jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara menggantikan Marsekal TNI Subandrio.

Marsekal Madya TNI Imam Sufaat resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), menggantikan Marsekal TNI Subandrio.
Upacara serah terima jabatan dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis [12/11] , dan dihadiri sejumlah pejabat TNI serta mantan kepala staf angkatan udara. Imam Sufaat, lulusan Akademi Militer Bagian Udara 1977, merupakan Kepala Staf Angkatan Udara ke-18.
Penerbang pesawat tempur Hawk MK-53 yang berpangkalan di Lanud Iswahjudi Madiun itu dilahirkan di Wates Yogyakarta 54 tahun lalu.  Setelah lulus Sekolah Penerbang angkatan ke-24 tahun 1979, Imam ditempatkan di Wing Operasi 002 Kopatdara sebagai penerbang tempur (1979).
Selanjutnya, Imam Sufaat ditempatkan di Wing 300 Kohanudnas (1980), Kasi Ops Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi (1985), Komandan Flight Latihan Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi (1989), Kadisops Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi (1990), Kasi Lambangja Disops Lanud Iswahjudi (1993).
Pada 1994, ia mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI AU menjadi Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Komandan Skadron Pendidikan 103 Lanud Adisutjipto (1995), Kadisops Lanud Pekanbaru (1996).
Karir Imam Sufaat terus menanjak hingga dipercaya menjadi Atase Pertahanan Urusan Udara KBRI London (1997). Setelah menjadi Atase, ia kemudian menjabat Wakil Komandan Lanud Pekanbaru (1998) dan Komandan Lanud Supadio Pontianak (2000).
Dua tahun kemudian, Imam didaulat sebagai Paban III Lat Staf Operasi Angkatan di Australia, lalu mendapat kepercayaan sebagai Komandan Lanud Iswahjudi Madiun (2003) dengan pangkat Marsekal Pertama TNI.
Setelah menjadi orang pertama di Lanud Iswahjudi selama tiga tahun, akhirnya mendapatkan promosi jabatan sebagai Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasum TNI (2006), selanjutnya tahun 2007 mendapat promosi jabatan sebagai Gubernur AAU Yogyakarta dan tahun 2008 menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I.

Dalam sehari Imam Sufaat Dua Kali Naik Jabatan

Dalam sehari Imam Sufaat
Dua Kali Naik Jabatan

Sungguh menggembirakan. Betapa tidak, Marsekal Madya Imam Sufaat, dalam sehari mengalami dua kali naik jabatan serta dua kali pelantikan.
Pagi dilantik menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), siangnya dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Kasau di Istana Negara.
Di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Marsekal Madya TNI Imam Sufaat dilantik oleh Kasau Marsekal TNI Subandrio menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) menggantikan Marsekal Madya TNI Wardjoko di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur.
Upacara itu dihadiri para Asisten Kasau, Pangkoopsau I dan Pangkoopsau II, serta para pejabat tinggi di jajaran Angakatan Udara.
Marsekal Madya TNI Imam Sufaat merupakan alumnus Akabri Udara tahun 1977. Sebelumnya dia menjabat Pangkoopsau I, sementara Marsdya TNI Warjoko, alumni Akabri Udara tahun 1975 menduduki jabatan sebagai Kabasarnas
-
- Dari pergantian 3 unsur kepala staf TNI, pengangkatan Marsekal Muda Imam Sufaat menggantikan Marsekal Subandrio sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) terbilang istimewa. Karena, saat ini Panglima Komando Operasi (Pangkoops) I TNI AU baru menyandang bintang dua di pundaknya.

Namun, Imam sudah mengantongi SKEP sebagai Wakil KSAU dengan pangkat Marsekal Madya.

"Saat ini, beliau menjabat sebagai Pangkoops AU I. Tapi sudah ada keputusan jadi Wakasau. Sehingga Senin itu sudah menjadi marsekal madya," ujar Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Bambang Sulistyo ketika dikonfirmasi detikcom, Sabtu (7/11/2009).

Menurut Bambang, hal ini bukan sesuatu yang luar biasa dan sudah pernah terjadi sebelumnya.

"Ini kebutuhan organisasi saja. Tidak ada yang luar biasa soal pergantian, ini memang sudah direncanakan. Serah terima KSAU akan digelar hari Kamis," jelas dia.

Marsda TNI Imam Sufaat dilahirkan di Wates, Yogyakarta, 27 Januari 1955. Imam menjadi Pangkoopau I menggantikan seniornya Marsda TNI Erry Biatmoko.
Ia mendaftar Taruna AAU pada 1973 dan lulus tahun 1977.

Imam masuk Sekbang Angkatan XXIV menjadi penerbang dan menerima trophy sebagai lulusan terbaik. Setelah lulus, Imam dijuruskan sebagai Penerbang Tempur dan ditugaskan ke Skadron Udara 3. Total jam terbang sampai dengan saat ini sekitar 4.850 jam terbang dengan tipe pesawat T 34 C, T 34 A, L 29, T41 D, AS 202 Bravo, T33, F 5 E/F, Hawk MK 53, Hawk 100, dan Air Macci 336.

Jabatan yang pernah ia emban di Skadron operasi mulai dari Perwira Penerbang, Element Leader, Komandan Flight, dan terakhir sebagai Dan Skadik 103/Dan Skad 15. Pada tahun 1997-1998 ia dipercaya sebagai Atase Udara di London. Tahun 1999-2000 sebagai Wadan Lanud Pekanbaru. Tahun 2001 sampai dengan 2002 menjadi Dan Lanud Supadio Pontianak, Dan Lanud Iswahyudi, Waasops Kasum TNI, Gubernu

PETISI 28 Petisi Sekadar Pemanasan


25 Januari 2010
PETISI 28
Petisi Sekadar Pemanasan
RUANGAN enam puluh meter persegi itu penuh sesak. Tak tersisa satu pun tempat duduk, meski sahibul hajat menyediakan belasan kursi dan sofa merah. Tiga puluhan aktivis dan mahasiswa memenuhi ruangan, sebagian sambil merokok.
Haris Rusli Moti, Ketua Forum Kepemimpinan Pemuda Indonesia, mengakhiri rapat di pojok kompleks rumah toko di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, itu Senin pekan lalu. Pertemuan akan dilanjutkan esoknya di Universitas Nasional dan Universitas Indonesia. "Kita mulai prakondisi," katanya.
Tiga hari kemudian, notulensi rapat antara Petisi 28 dan purnawirawan militer serta kepolisian beredar di Internet. Disebutkan ihwal "rapat kedua", pada 3 Januari di Bulak Rantai, pukul 19.30. Nama peserta rapat hanya dicantumkan dalam inisial.
Tercantum, misalnya, ANS (HMI), HR (FKPI), MP (Repdem), AJB (Papernas), LHAA (LMND), JM (Doekoen Coffee), BH (UI), AKF (Aktivis 98), VR (GMNI), HM (Doekoen Coffee), PMKRI, FAM UI, TA (IMM), GJA (penulis buku Gurita), ETG (Aktivis 98), SK (Aktivis 98), SD (IGJ), GG (FKPI), IDL (Jaman). Juga beberapa purnawirawan: SS, TS, HD, GK, AD, SM, AN, AU, HW, ID, KS, EP, FX, SM, SP, dan MA.
Meski tak jelas kesahihannya, dokumen itu memuat rencana aksi menyikapi seratus hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Intinya adalah kesepakatan mengungkap berbagai skandal melalui media. Penggerak Petisi 28 akan membentuk posko untuk menggalang aksi besar-besaran.
l l l
PETISI 28 lahir pada 28 Oktober tahun lalu di Kafe Galeri, kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Kelompok ini dimotori Haris Rusli Moti, yang juga pemrakarsa terbitnya buku Membongkar Gurita Cikeas. Dalam Petisi bergabung beberapa politikus dan aktivis.
Di sana ada Hatta Taliwang (mantan anggota DPR dari PAN), Permadi (anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra), Adhie Massardi (pemimpin Komite Indonesia Bangkit), Boni Hargens (pengamat politik Universitas Indonesia), dan Ray Rangkuti (aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi).
Haris Rusli, mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, belakangan ini aktif lagi menggalang aksi. Padahal sejak dua tahun lalu ia sibuk mengurusi kantor konsultan investigasi di ruko tiga lantai yang ia sewa Rp 100 juta per tahun itu. Haris akan menggerakkan massa ke Istana dan gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis pekan ini. Tuntutannya: Yudhoyono turun.
Kelompok Petisi 28 lebih sering muncul setelah buku Membongkar Gurita Cikeas beredar. Awal Januari lalu, kelompok ini menggelar deklarasi menolak mobil mewah, yang dihadiri mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purn.) Tyasno Sudarto.
Dalam pertemuan itu, Tyasno meminta rakyat bersikap. "Jalannya cuma satu, revolusi!" katanya, disambut tepuk tangan. Beberapa kali Tyasno juga diundang menghadiri acara di Doekoen Coffee. Kepala Badan Intelijen Strategis 1999 ini sejak dulu keras menentang Yudhoyono, juniornya.
Pada 2007, Tyasno dan rekan-rekan sesama purnawirawan TNI menggalang Gerakan Revolusi Nurani. Satu dasawarsa lalu, ia pula yang meminta Yudhoyono pensiun dini dari TNI setelah menjabat Menteri Pertambangan dan Energi.
Tyasno kini merapat ke kalangan aktivis. "Dia sering membantu anak-anak bikin diskusi," kata Hariman Siregar, mantan aktivis Malari. Kepada Tempo, Tyasno mengaku menyokong sejumlah aksi. Ia mengklaim sudah membuat jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan basis terkuat di Pulau Jawa. "Aksi 28 Januari itu baru pemanasan," katanya sesumbar.
Sumber Tempo di kalangan aktivis menyebutkan, ada beberapa pensiunan perwira tinggi yang ikut bersuara keras. Mereka antara lain Marsekal Madya (Purn.) Ian Santoso Halim Perdanakusuma, Laksamana Pertama (Purn.) Mulyo Wibisono, dan mantan Komandan Korps Marinir TNI Angkatan Laut Letnan Jenderal (Purn.) Suharto. Ketika dihubungi, Jumat pekan lalu, Ian Santoso mengaku "nggak ikutan". Mulyo Wibisono dan Suharto tak aktif telepon selulernya.
Tentang pendanaan aksi, "Kita gotong-royong, urunan," kata Tyasno. Tanpa menyebut nama, ia menceritakan ada orang yang mengiming-imingi akan jadi sponsor. "Tapi kami tolak, keluar konteks nanti," katanya. Haris Moti juga membantah dukungan finansial dari Tyasno dan rekan-rekannya.
Pertemuan Bulak Rantai pun dibantah Haris. "Enggak ada itu," katanya. "Dokumen itu bukan dari kita." Haris mengatakan, dana operasional digalang melalui kotak amal yang diedarkan di kampus-kampus. Beberapa mantan aktivis menyumbang Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Kekurangannya ditutup dari penjualan buku Membongkar Gurita Cikeas. "Keuntungannya buat selebaran, spanduk, dan pertemuan."
Haris menuturkan, buku Membongkar sengaja diluncurkan untuk menaikkan suhu, sebelum aksi 28 Januari. Sejak itu, beberapa aksi dan diskusi di kampus intensif dilakukan. Dalam sepekan, setidaknya ada tiga pertemuan di tempat berbeda. "Kami menghindari rapat-rapat besar," katanya.
Bila dipetakan, ada lima kelompok orang yang akan "kumpul-kumpul" di dekat Istana dan Gedung Dewan, 28 Januari nanti. Mereka adalah Gerakan Indonesia Bersih, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak), Petisi 28, Benteng Demokrasi Rakyat, Gempar, dan sejumlah kelompok lain yang tidak terlalu signifikan.
Kelompok paling besar adalah Gerakan Indonesia Bersih, yang dibintangi sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Hasyim Muzadi, Ali Mochtar Ngabalin, Effendi Gazali, dan Usman Hamid. Kompak digerakkan oleh Ray Rangkuti dan Fadjroel Rahman. Kelompok Bendera dimotori Adian Napitupulu.
Tak satu pun kelompok aksi yang berani mengklaim jumlah massanya. Begitu pula Haris. Meski mengusung agenda menurunkan Yudhoyono dari kursi presiden, katanya, aksi ini baru percobaan, yang puncaknya akan digalang beberapa bulan ke depan. "Tidak mau terlalu dini," kata Haris.
Hariman Siregar mengatakan, agenda yang akan diusung berbeda karena tiap kelompok tidak berkaitan. Tiap kelompok masih menunggu hasil Panitia Khusus Angket Bank Century, pertengahan Februari nanti. "Ini baru test case," kata Adian Napitupulu. "Seperti memisahkan minyak dari air." Maksudnya, "Nanti baru ketahuan siapa di pihak mana."