Minggu, 21 Maret 2010

RNI


RNI
Pelaksanaan tender impor gula kristal putih sebanyak 181.000 ton yang keempat kalinya kembali digelar oleh oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, XI dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)i di Gedung RNI.

Panitia Tender Agung P. Murdanoto mengharapkan tender gula kali ini mendapatkan kesepakatan sehingga dapat segera diimpor.

Sebelumnya, pelaksanaan tender dinyatakan gagal karena jumlah peserta (penawar) tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan panitia tender.

PTPN IX menenderkan impor gula konsumsi sebanyak 81.000 ton, PTPN XI sebanyak 74.500 ton dan RNI 25.500 ton, sehingga total gula yang akan ditenderkan mencapai 181.000 ton.

"Kalau tidak ada yang memenuhi persyaratan kemungkinan akan dilakukan melalui mekanisme penunjukan langsung," ujar Sekretaris Perusahaan PTPN XI di sela-sela pelaksanaan tender impor gula hari ini.

Para peserta tender adalah Kwee Gee, Wee Tiong, Louis Dryfuss dan Olam.

Pada pelaksanaan tender gula kedua sebelumnya telah dihasilkan sebanyak 183.500 ton gula. Pemerintah memberikan izin impor gula konsumsi sebanyak 500.000 ton guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Sabtu, 20 Maret 2010

Tommy Winata Danai Jembatan Selat Sunda

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Gubernur Lampung Zjachroedin pada akhir pekan lalu lalu telah mengirimkan surat resmi kepada Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta. Surat tersebut berisi usulan agar PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM), dijadikan inisiator pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS).
PT BSM adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Group Artha Graha milik pengusaha besar Tommy Winata (TW).
"Ya, Bappenas telah menerima pekan lalu. Bappenas akan segera merapatkan usulan dua gubernur tersebut pekan ini juga. Jika usulannya disetujui, maka BSM akan mendapat pereferensi 10 persen atau biaya kompensasi yang disepakati pemerintah dan swasta sebagai pemrakarsa saat beauty contest atau tender dilakukan. Akan tetapi, tahap pertama, Bappenas akan menggelar seminar untuk mengkaji proyek tersebut," kata Paskah, Senin (31/8) di Gedung Bappenas, Jakarta.
Paskah menyatakan, biaya kompesansi yang akan ditentukan oleh lembaga independen itu sudah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. "Jadi, tidak asal tunjuk saja," kata Paskah.
Sebelumnya, pada 13 Agustus lalu, BSM menyerahkan pra study kajian JSS kepada dua gubernur itu. Namun, pemerintah melalui Bappenas mensyaratkan agar kedua gubernur tersebut menyampaikan usulan resmi kepada Bappenas untuk diproses lebih jauh .

Kamis, 18 Maret 2010

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Tekstil Senilai Rp 3 M

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Tekstil Senilai Rp 3 M
Bea Cukai menggagalkan penyelundupan dua kontainer tekstil dari Cina senilai Rp 3 miliar. Seorang pelaku dibekuk. Dua kontainer tersebut berisi 563 paket kain jenis denim dan 745 paket kain jenis cotton fabrics. Total ada 1.308 paket. Demikian disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tanjung Priok III, Cerah Bangun, di kantornya, Jalan Pabean I, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (25/4/2006). Dijelaskan dia, modus operandi kasus itu adalah tersangka ZP bekerja sama dengan tersangka SK mencatut fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) milik PT LJG. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pembayaran bea masuk pajak dalam rangka impor, dan persyaratan impor dari instansi teknis. "Tersangka utama ZP yang juga mantan manajer ekspor impor PT LJG yang memegang dokumen masih buron. Sedangkan tersangka SK selaku broker atas nama CV SKB yang mengimpor barang, kini ditahan di Rutan Salemba," ungkap Cerah. Tersangka dapat dikenai pasal 103 huruf a UU 10/1995 tentang Kepabeanan dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun

Dirjen Migas: Semburan Gas Kalila Tak Ganggu Pasokan Gas


Dirjen Migas: Semburan Gas Kalila Tak Ganggu Pasokan Gas

Direktur Jenderal Migas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo menyatakan bahwa semburan gas tak terkontrol dari sumur minyak PT Kalila di Riau tidak akan mengganggu pasokan gas nasional. Demikian disampaikan Evita, saat ditemui di Kantor Kementrian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu ( 17/3/2010 ).
  "Pasokan gas itu enggak akan terganggu," tegas Evita.
  Evita mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BP Migas untuk mengantisipasi masalah ini. Selain itu, pihaknya juga telah mengirimkan petugas dinas ke Riau dan berusaha untuk mengendalikan semburan gas itu.
  "Hari ini kami sudah kirim petugas dinas. Kamisedang upayakan. Ada dua cara. Kalau memungkinkan itu dikendalikan, kalau tidak bisa, maka kita akan matikan (ditutup)," papar Evita.
  Semburan gas tak terkontrol ini terjadi di sumur gas, Pegan I, Kecamatan Langgam, Kabupaten Palalawan, Riau. Semburan yang sempat disertai ledakan ini terjadi pada hari Minggu ( 14/3/2010 ).
  Sementara itu, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh saat ditemui di tempat yang sama, mengaku belum mendengar masalah ini. "Kalau semburan gas, saya belum dengar itu," tandasnya.

Dirjen Migas: Semburan Gas Kalila Tak Ganggu Pasokan Gas

Dirjen Migas: 'Cost Recovery' 2010 Dinaikkan


Dirjen Migas: 'Cost Recovery' 2010 Dinaikkan

Kementerian ESDM tengah menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) cost recovery yang rencananya bakal lebih tinggi dari cost recovery 2009.
"Angkanya sedikit lebih tinggi dari dana cost recovery dalam APBN-P 2009,” kata Direktur Jenderal Migas Evita H legowo di Jakarta, Senin (28/12).
Menurut Evita, besaran cost recovery sangat bergantung pada berapa banyak proyek eksplorasi migas 2010. Makanya, saat ini semua KKKS harus segera melaporkan rencana kerja di 2010.
Evita mengakui bahwa bagi investor sendiri mereka lebih menginginkan adanya kepastian hukum. "Jika ada kepastian hukum, mereka merasa lebih nyaman," kata dia. Selama ini RPP cost recovery kata Evita hanya diatur dalam kontrak kerja PSC (Product Sharing Contract) dan Peraturan Menteri.
Padahal untuk industri migas sebenarnya cost recovery itu investasi. Sehingga untuk 2010 Kementerian ESDM akan usahakan agar peraturan soal cost recovery tidak membebankan investor.
Sementara terkait perkembangan pembahasannya, Evita mengungkapkan untuk penyelesaian RPP cost recovery ini baru akan dirapatkan lagi hari Rabu (30/12). Namun, sejauh ini kata Evita lebih dari 50% rancangannya sudah selesai. Masih ada beberapa hal yang belum cocok dengan pandangan dari Departemen Keuangan (Menkeu).
Untuk diketahui dalam APBN 2010, DPR bersama pemerintah sudah menetapkan besaran dana subsidi 2010 sebesar US$13, 10 miliar. Sementara cost recovery 2010 sebesar US$11,05 miliar


Dampak UU Lingkungan Hidup
Dirjen Migas: Separuh Target Migas Tidak Akan Tercapai!

Dirjen Migas Evita Legowo.
Produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional nampaknya terancam dengan adanya Undang-Undang No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang akan mulai diberlakukan awal April 2010 nanti.

Menurut Dirjen Migas Evita Legowo seperti dilansir dari situs Kementerian ESDM, Kamis (25/2/2010), penerapan standar baku mutu lingkungan pada industri migas dikhawatirkan akan membuat target produksi migas nasional tidak tercapai. Produksi Migas pun diproyeksikan hanya akan tercapai setengah dari yang ditargetkan saja.

"Kalau standar baku mutu betul-betul diterapkan per April 2010 seperti apa adanya, hampir separuh target produksi migas nasional tidak dapat diproduksikan karena banyak industri migas dalam waktu dekat tidak dapat memenuhi standar baku mutu temperatur air dari 45 menjadi 40," ujar Evita.

Pasalnya, untuk menerapkan baku mutu lingkungan terkait temperatur air seperti yang dipersyaratkan tersebut, diperlukan proses yang tidak sederhana dan membutuhkan investasi yang besar sehingga tidak dapat diterapkan dalam waktu cepat.

Menurutnya, PT Chevron dan PT Pertamina sebagai penyumbang produksi migas nasional terbesar yang paling merasakan dampak pemberlakuan standar baku mutu lingkungan tersebut.

Evita juga mengatakan jika pihaknya sudah melaporkan hal tersebut kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup karena permasalahan ini harus diselesaikan segera agar tidak mengganggu produksi migas nasional yang berdampak pada penerimaan negara.

Dalam UU Nomor 32 tahun 2009 yang dimaksud dengan baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

Selanjutnya pada pasal 20 dinyatakan baku mutu lingkungan meliputi, baku mutu air, baku mutu air limbah, baku mutu air laut, baku mutu udara ambient, baku mutu emisi, baku mutu gangguan, dan baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Dirjen Migas Tolak Impor Gas
- Direktur Jendral Minyak dan Gas, Evita Legowo mementahkan opsi impor migas untuk mengatasi defisit gas yang sebelumnya diajukan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh. "Impor itu nanti, kalau kita sudah punya floating receiving terminal," jelas Evita ketika ditemui setelah acara peresmian , hari ini.

Menurutnya, penolakan impor gas itu tidak akan dilakukan hingga akhir tahun 2011. Mengenai solusi jangka pendek yang diungkapkan dirinya beberapa waktu lalu, Evita belum mau memberi rincian dengan alasan masih dalam pembicaraan.

Mengenai defisit pasokan gas, ia membantah penyebab utamanya adalah Conocco Phillips atau menambah kuota ekspor. "Kalau Conocco Phillips (produksinya) ada yang naik ada yang turun," jelasnya.

Ia menyebutkan penyebab utamanya adalah beberapa sumur gas yang berkurang produksinya sehingga mengurangi pasokan gas sebesar 30 MMSCFD. "Sebenarnya kekurangan kita hanya 30 (MMSCFD) itu."

Evita juga menegaskan pemerintah tidak mungkin begitu saja memutus kontrak gas ke Singapura untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. "Kita ingin tetap dihargai sebagai bangsa yang bisa dipegang," tegasnya. "Gasnya memang terbatas, jadi kita minta pengertian supaya semua pihak mendapat walau tidak full," jelasnya.

SEJARAH FKPPI



Ide pembentukan wadah pembinaan putra-putri ABRI berawal dari Munas VII Pepabri tgl 20 Juni 1977 di Asrama Haji Bukit Duri Jakarta. Kemudian melalui serangkaian proses yang panjang dengan usulan nama organisasi mulai dari P4-ABRI (Persatuan Putra Putri Purnawirawan ABRI),kemudian P4-I (Persatuan Putra Putri Purnawirawan Indonesia) yang kemudian menjadi FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia).
Melalui perjuangan para pendiri utama diantaranya yaitu Drs.Surya Paloh, JP Yoseano Waas, Agus Santoso,SH, Prof.DR Karel.S.Waas, Tjokro Supriyanto,BA, Capt Haribowo dan Ir.Wisnu Batubara maka pada tanggal 12 September 1978 diproklamirkan berdirinya FKPPI pada saat ulang tahun Pepabri di Gedung Wanita Nyi Ageng Serang Kuningan Jakarta.
Pengurus Besar FKPPI untuk pertama kalinya terbentuk diketuai oleh Drs.Surya Paloh dengan Sekjen Karel.S.Waas yang dikukuhkan melalui SK dari Pengurus Besar Pepabri. Pada Munas I FKPPI di Jakarta terpilih sebagai Ketua Umum Drs.Surya Paloh yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Yoseano Waas untuk masa bakti 1981-1984. Selanjutnya organisasi ini berkembang terus dan terbentuk diseluruh Indonesia mulai dari tingkat pusat, propinsi, kota/kabupaten hingga kecamatan-kecamatan.
Pada Munas II di Tugu Bogor , terpilih sebagai Ketua Umum Djoko Mursito Humardhani didampingi Drs.Gazie.M.Yusuf sebagai sekjen untuk masa bakti 1984-1987. Kemudian Munas III di Magelang tgl 10-13 November 1987 terpilih Ir.H.Indra Bambang Utoyo didampingi Haryadi Anwar sebagai sekjen (1987-1990). Pada Munas tersebut kepanjangan FKPPI berubah menjadi Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri ABRI. Selanjutnya pada Munas IV tgl 24-26 November 1990 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Ir.H.Indra Bambang Utoyo terpilih lagi sebagai Ketua Umum didampingi Asep.R.Sujana sebagai sekjen (1990-1993). Pada Munas V di Jakarta Asep.R.Sujana terpilih sebagai Ketua Umum didampingi oleh Bahriyoen Sucipto sebagai sekjen (1993-1998).
Pada tahun 1995 karena tuntutan zaman untuk mengembangkan wadah FKPPI maka terjadilah Musyawarah Luar Biasa (Muslub) pada tanggal 12 september 1995. Salah satu keputusan penting dalam Muslub tersebut adalah merubah nama FKPPI yang selama ini dikenal sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) menjadi Generasi Muda FKPPI (GM-FKPPI) dengan tetap melanjutkan masa bakti hingga 1998. Selanjutnya pada saat bersamaan dibentuk wadah baru yang bernama FKPPI sebagai wadah berhimpun bagi anggota FKPPI yang berusia 40 tahun keatas yang dideklarasikan pada saat peringatan HUT FKPPI ke- 17 tgl 12 September 1995 di Balai Sidang Senayan Jakarta dengan Ketua Umum untuk pertamakali adalah H.Bambang Trihatmojo didampingi Ir.Indra Bambang Utoyo sebagai sekjen.
 Kedua organisasi ini baik FKPPI maupun GM FKPPI mempunyai jiwa dan semangat yang sama, dan komposisi kepengurusannyapun saling kait mengkait agar terjadi sinergitas. Walaupun kedua organisasi ini mempunyai lambang yang berbeda namun hampir sama serta masing masing memiliki AD/ART namun karena platformnya yang sama dan dilahirkan dari sumber yang sama maka sering diistilahkan bahwa antara FKPPI dan Generasi Muda FKPPI adalah "Dua Raga Satu Jiwa". Pada Munas VI GM-FKPPI tanggal 13-15 Februari 1998 di Jakarta terpilih sebagai Ketua Umum Adiguna Sutowo didampingi oleh Erwin.M.Singajuru sebagai sekjen.
Untuk menyesuaikan diri dalam era Reformasi di Negara kita maka pada tanggal 5-6 Maret 1999 kembali dilaksanakan Munaslub GM FKPPI di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta yang salah satu keputusan penting adalah menyempurnakan AD/ART GM-FKPPI dimana keanggotaan GM FKPPI dapat dirangkap dengan keanggotaan Partai Politik sepanjang tetap berazaskan Pancasila , UUD 1945 dan NKRI, serta menegaskan kembali konsep FKPPI adalah rumah bersama. Munaslub juga menegaskan keberadaan lembaga Polri tetap menjadi anggota dewan Pembina, serta putra putri Polri tetap menjadi anggota biasa FKPPI walaupun pada tanggal 1 April 1999 lembaga Polri dipisahkan dari organik ABRI. Pada tanggal 12-16 Oktober 2003 dilaksanakan Munas VII secara bersama antara FKPPI dan GM FKPPI di Wisma Haji Pondok Gede Jakarta dimana untuk FKPPI terpilih sebagai Ketua Umum Ponco Sutowo dengan Bahriyoen Sucipto sebagai sekjen (2003-2008). Untuk GM FKPPI terpilih Dudhie Makmun Murod sebagai Ketua Umum dengan Sayed.M.Muliadi sebagai sekjen dengan masa bakti kembali menjadi 3 tahun (2003-2006).

 

 

Pengurus PP FKPPI

SUSUNAN DEWAN PERTIMBANGAN, DEWAN PENASEHAT DAN PENGURUS HARIAN PENGURUS PUSAT FKPPI MASA BHAKTI 2008-2013
DEWAN PERTIMBANGAN :
                          -  PANGLIMA TNI
                          -  KAPOLRI
                          -  KASAD
                          -  KASAL
                          -  KASAU
                          -  KETUA UMUM DPP PEPABRI
                          -  KETUA UMUM PP. POLRI
                          -  KETUA UMUM PP. AD
                          -  KETUA UMUM PP. AU
                          -  KETUA UMUM PP. AL

DEWAN PENASEHAT :
                -  DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
                -  Hj. ANNI SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
                -  RYAMIZARD RYACUDU
                -  BASOFI SUDIRMAN
                -  FREDY NUMBERI
                -  IAN SANTOSO PERDANAKUSUMA
                -  BAMBANG TRIHATMODJO
                -  TAUFIK KIEMAS
                -  YAPTO SOERJO SOEMARNO
                -  ARIE SUDEWO
                -  SURYA PALOH
                -  KAREL S. WAAS
                -  TJOKRO SUPRIJANTO
                -  Prof. DR. dr. I.B. OKA
                -  DIDIET HARYADI. PH
                -  CICIP SHARIEF SOETARDJO
                -  LINDA AGUM GUMELAR
                -  SRIE REDJEKI
                -  BAMBANG RIYADI SOEGOMO
                -  ASEP R. SUDJANA
                -  HARYADI ANWAR
                -  TAJUDDIN NOER SAID
                -  ERIE SOEKARDJA
                -  LUTFI ISMAIL
                -  TUBAGUS HARYONO
                -  EDWIN KAWILARANG
                -  HARI SALMAN FARIZI SOHAR
                -  RULLY CHAIRUL AZWAR
                -  HARIBOWO SOEKOTJO
                -  Dra. Ny. Hj. MARLINA M. SIAHAAN
                -  MUCHTAR ACHMADI
                -  KH. MAKSUM
                -  LAODE MASIHU KAMALUDDIN
                -  MS. RALIE SIREGAR
                -  RENNY HAWADI
                -  DANNY SOEDARSONO
                -  RUDI PARASDIO
                -  CORNELIS, MH
                -  ENDANG W. RAMABOEDI
                -  ANDI ILHAMSYAH MATALATTA
                -  DENY ALAMSYAH
                -  MORKES EFFENDI
                -  DJAROT WINARNO
                -  SUSILO HARAHAP
                -  H. R. MAMBANG MIT
                -  FAJAR MENANTI
                -  CHEPY HARUN

PENGURUS HARIAN PENGURUS PUSAT FKPPI :
KETUA UMUM     : PONTJO SUTOWO
KETUA             : INDRA BAMBANG UTOYO
KETUA             : BAHRIYOEN SOETJIPTO
KETUA             : H.T SURIANSYAH
KETUA             : SONTAM NAPITUPULU
KETUA             : ADIGUNA SUTOWO
KETUA             : TUBAGUS ORRI BUCHORI
KETUA             : HARIANTO BADJOERI
KETUA             : KARTINI MAYELLY

SEKRETARIS JENDERAL : TRIBOWO K. SUBIANDONO
WAKIL. SEKJEN     : OMAN RAFLIES
WAKIL. SEKJEN     : HENDRI DWIWANTARA
WAKIL. SEKJEN     : ARIE PUTRA BINTANA
WAKIL. SEKJEN     : NORMAN SONI SONTANI
WAKIL. SEKJEN     : AMIR KARYATIN
WAKIL. SEKJEN     : SURYO SUSILO
WAKIL. SEKJEN     : SOEDIBYO NICHLANY
WAKIL. SEKJEN     : KUSUMA H.N. PUTRI

BENDAHARA UMUM     : YUNANDA PUCEC SYARFUAN
BENDAHARA      : HADRIANI ULI SILALAHI
BENDAHARA      : OLIVIA BOLANG



BENDAHARA      : CHAEDAR SANTOSO
BENDAHARA      : EDDY KUNT

HUT PTPN IX (Persero) yang ke 14

Peringatan HUT PTPN IX (Persero) yang ke 14
Tanggal 11 maret 1996 adalah tonggak sejarah berdirinya PTPN IX (Persero) yang merupakan penggabungan PT Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT Perkebunan XVIII (Persero) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.

Kantor Pusat PTPN IX (Persero) berada di kota Semarang yang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan sebutan Kota Atlas. Acara peringatan HUT PTPN IX yang ke14 ini dilangsungkan secara meriah meskipun sederhana diantaranya adalah pembagian sembako kepada masyarakat disekitar lingkungan Kantor Pusat, Donor Darah sebagai wujud kepedulian sosial dan Tasyakuran Peringatan HUT PTPN IX.


Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Tebu
Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman Tebu (LPT3) Comal adalah Laboratorium PTP Nusantara IX (Persero) yang berdomisili di Komplek Rumah Dinas Rayon Comal Baru PG. Sragi. LPT3 Comal didirikan tahun 1977 yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bpk. Soeparjo Roestam.
Keberadaan LPT3 Comal saat ini memberikan informasi kepada semua Pabrik Gula yang berada di Indonesia khususnya di PTP Nusantara IX (Persero) dalam hal antara lain : Analisa Tanah, Jaringan, Pupuk, Tetes, Uji Potensi, Uji Perah. Penyediaan Trichogramma, sp sebagai predator Hama Penggerek Batang maupun Pucuk pada tanaman Tebu serta tanaman Padi (Bekerja sama dengan Laboratorium Pengamat Hama Tanaman Ex. Karisidenan Pekalongan) Sejak tahun 2003 LPT3 melengkapi Hot Water Treatmen Mini yang digunakan untuk pengendalian Penyakit SistemikBekerja sama dengan P3GI KP Comal dan Solo mengadakan seleksi Kebun-kebun Bibit untuk mendapatkan Bibit unggul , murni dan sehat. Selain itu LPT3 juga diberi tugas untuk menyiapkan dan mengembangkan Bibit Unggul Murni dan Sehat melalui Teknik Tissue Culture serta menyelenggarakan Kebun Bibit Pokok Utama (KBPU). Dalam perkembangannya LPT3 telah mampu menyediakan Bibit unggul murni dan sehat bagi para Petani Tebu di wilayah Pabrik Gula Pantura.Disamping melayani Pabrik Gula LPT3 juga melayani masyarakat, instasi lain, perguruan tinggi dalam hal jasa Analisa Tanah , Pupuk dan Jaringan Tanaman . Selain melayani analisa yang ada hubungannya denagn bidang agronomi juga melayani analisa dari bagian lain seperti analisa P2O5 Nira, Kerak Pan Penguapan dan Ketel Uap, Raw Sugar.

Tentang Perusahaan




Tipe Perusahaan

Perseroan Terbatas



Lini Bisnis

Industri Perkebunan


Deskripsi Bisnis

Pembudidayaan tanaman, pengolahan/produksi dan penjualan komoditi perkebunan gula, tetes karet,teh,kopi dan kakao serta pengelolaan Industri Hilir & Agrowisata



Dasar Hukum

Didirikan tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan PP no.14 Tahun 1996, merupakan peleburan dari PT Perkebunan XV-XVI(Persero) dan PT Perkebunan XVIII (Persero). Pendirian tersebut tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, SH No.42 tanggal 11 Maret 1996 yang telah diubah dengan Akta Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No. 01 tanggal 9 Agustus 2002.



Komposisi Kepemilikan Saham

Pemerintah :100.00%




Kantor Pusat

Jl. Mugas Dalam (Atas) Semarang
Telp. +6224.8414635 Fax +6224.8448276
Email : ptpnixsm@ptpnix.co.id
Site : http://www.ptpnix.co.id



Kantor Pemasaran Bersama (KPB)

Alamat :
Jl.Taman Cut Mutiah no.11 Jakarta
Jakarta 10330
Phone :021-3106685
email : kpbjkt@centrin.net.id
Fax : 021-3907553
Site: http://www.kpbptpn.co.id





Strategi :

Strategi Bisnis yang dipilih dengan Focuss yang merupakan penggabungan dari Keunggulan Biaya Menyeluruh (Over All Cost Leadership) dan Differentiation (Biaya Rendah), membentuk Strategic Business Unit (SBU) dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mendorong terciptanya value creation sebagai upaya mewujudkan peningkatan citra positif perusahaan dengan implementasi sebagai berikut : - Peningkatan produksi dan produktivitas melalui penggalian potensi perusahaan. - Peningkatan areal tebu rakyat bekerjasama dengan investor. - Efisiensi secara menyeluruh. - Pemberdayaan asset kurang produktif. - Peningkatan kualitas SDM dan budaya perusahaan serta peran SDM Bagian Tanaman di PG sebagai penyuluh. - Perbaikan struktur modal perusahaan. - Peningkatan kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat.



Tujuan :

Tujuan perusahaan adalah menumbuhkembangkan perusahaan guna memberikan nilai kepada shareholder dan stakeholder dengan menghasilkan laba yang semakin meningkat (profit growth).


Visi :

Menjadi perusahaan agrobisnis dan agroindustri yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra.



Misi :

1 .Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, kakao, gula dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth).
2. Menggunakan teknologi yang menghasilkan produk bernilai (delivery value) yang dikehendaki pasar dengan proses produksi yang ramah lingkungan.
3. Meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta menyelenggarakan pelatihan guna menjaga motivasi karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja.
4. Mengembangkan produk hilir, agrowisata, dan usaha lainnya untuk mendukung kinerja perusahaan.
5. Membangun sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
6. Bersama petani tebu mendukung program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan gula nasional.
7. Memberdayakan seluruh sumber daya perusahaan dan potensi lingkungan guna mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja.
8. Melaksanakan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.
9. Menjaga kelestarian lingkungan melalui pemeliharaan tanaman dan peningkatan kesuburan tanah.

Komisaris Utama

Ir. A.M. Hasan Sayuti, MP
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : PTPN VIII (Persero)
Jabatan : Direktur Utama PTPN VIII
Telepon : 024.8414635
Email : hasan@ptpnix.co.id

Komisaris

Irvan Edison, T.MBA
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : Mabes TNI
Jabatan : Staf Khusus Presiden Bidang HANKAM
Telepon : 021 - 8236836
Email : irvan@ptpnix.co.id

Komisaris
Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachrudin, MSc
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : Departemen Pertanian
Jabatan : Irjen. Deptan
Telepon :
Email : zaenal@ptpnix.co.id

Komisaris

Drs. Soebagja, M.M
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : POLRI
Jabatan : Mabes POLRI
Telepon : -
Email : subagja@ptpnix.co.id

Komisaris

Drs. Hendradi Gunarso, MM
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : Kementerian BUMN
Jabatan : -
Telepon : -
Email : hendradi@ptpnix.co.id

Komisaris

A.Z. Siregar
SK Pengangkatan : KEP-189/MBU/2008
Mulai Jabatan : 2008-09-24
Akhir Jabatan : -
Periode : 1
Instansi Asal : -
Jabatan : -
Telepon : -
Email : siregar@ptpnix.co.id


Direktur Utama

S. Hartoyo, SE
SK Pengangkatan : SK Meneg. BUMN No. KEP-135/MBU/2006
Mulai Jabatan : 2006-12-27
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 1
Instansi Asal : PTPN XIII
Jabatan : Direktur Utama
Telepon : 024-8414635
Email : hartoyo.s@ptpnix.co.id

Direktur Keuangan

Drs. H. Akhmad Amien Mastur, MBA
SK Pengangkatan : SK Meneg BUMN No.KEP-135/MBU/2006
Mulai Jabatan : 2006-12-27
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 1
Instansi Asal : BRI
Jabatan : Direktur Keuangan
Telepon : 024-8414635
Email : amien.mastur@ptpnix.co.id

Direktur Produksi

Ir. H. Edi Herawan Sobiran
SK Pengangkatan : SK Meneg BUMN No. KEP-135/MBU/2006
Mulai Jabatan : 2007-12-27
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 2
Instansi Asal : PTPN IX (Persero)
Jabatan : Direktur Pemasaran
Telepon : 024-8414635
Email : edi.herawan@ptpnix.co.id

Direktur SDM & Umum

Ir. H. Iman Nugroho

SK Pengangkatan : SK Neneg BUMN No.KEP-39/MBU/2007
Mulai Jabatan : 2007-04-04
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 1
Instansi Asal : PTPN IX (Persero)
Jabatan : Sekretaris Perusahaan
Telepon : 0271-644220
Email : iman.nugroho@ptpnix.co.id

Direktur Pemasaran & Renbang

Ir. H. Dwi Santosa
SK Pengangkatan : SK Meneg BUMN No.KEP-39/MBU/2007
Mulai Jabatan : 2007-04-04
Akhir Jabatan : 1990-01-01
Periode : 1
Instansi Asal :
Jabatan :
Telepon : 024-8414635
Email : dwi.santosa@ptpnix.co.id


Sekretaris Perusahaan

Ir. H. Didit Heru Setiawan
Mulai Jabatan : 2007-04-30

Kepala Biro SPI

Ir.Hj.Wahyuni Indilah
Mulai Jabatan : 2007-04-30

Kepala Bagian Tanaman ( Tanaman Tahunan )

Ir. R. Harwiyanto
Mulai Jabatan : 2000-11-01


Kabag Perencanaan & pengembangan

Drs. Laksono Hujianto, MM
Mulai Jabatan : 2008

Marsekal Madya Imam Sufaat Resmi Jabat Kasau


Marsekal Madya Imam Sufaat Resmi Jabat Kasau


SERTIJAB KASAU : Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso (tengah), Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Imam Sufaat (kiri) dan pejabat lama Kepala Staf TNI AU Marsekal Subandrio bersalam komando seusai acara serah terima jabatan di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Kamis (12/11). Marsekal Madya TNI Imam Sufaat resmi memangku jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara menggantikan Marsekal TNI Subandrio.

Marsekal Madya TNI Imam Sufaat resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), menggantikan Marsekal TNI Subandrio.
Upacara serah terima jabatan dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis [12/11] , dan dihadiri sejumlah pejabat TNI serta mantan kepala staf angkatan udara. Imam Sufaat, lulusan Akademi Militer Bagian Udara 1977, merupakan Kepala Staf Angkatan Udara ke-18.
Penerbang pesawat tempur Hawk MK-53 yang berpangkalan di Lanud Iswahjudi Madiun itu dilahirkan di Wates Yogyakarta 54 tahun lalu.  Setelah lulus Sekolah Penerbang angkatan ke-24 tahun 1979, Imam ditempatkan di Wing Operasi 002 Kopatdara sebagai penerbang tempur (1979).
Selanjutnya, Imam Sufaat ditempatkan di Wing 300 Kohanudnas (1980), Kasi Ops Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi (1985), Komandan Flight Latihan Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi (1989), Kadisops Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi (1990), Kasi Lambangja Disops Lanud Iswahjudi (1993).
Pada 1994, ia mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI AU menjadi Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Komandan Skadron Pendidikan 103 Lanud Adisutjipto (1995), Kadisops Lanud Pekanbaru (1996).
Karir Imam Sufaat terus menanjak hingga dipercaya menjadi Atase Pertahanan Urusan Udara KBRI London (1997). Setelah menjadi Atase, ia kemudian menjabat Wakil Komandan Lanud Pekanbaru (1998) dan Komandan Lanud Supadio Pontianak (2000).
Dua tahun kemudian, Imam didaulat sebagai Paban III Lat Staf Operasi Angkatan di Australia, lalu mendapat kepercayaan sebagai Komandan Lanud Iswahjudi Madiun (2003) dengan pangkat Marsekal Pertama TNI.
Setelah menjadi orang pertama di Lanud Iswahjudi selama tiga tahun, akhirnya mendapatkan promosi jabatan sebagai Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasum TNI (2006), selanjutnya tahun 2007 mendapat promosi jabatan sebagai Gubernur AAU Yogyakarta dan tahun 2008 menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I.

Dalam sehari Imam Sufaat Dua Kali Naik Jabatan

Dalam sehari Imam Sufaat
Dua Kali Naik Jabatan

Sungguh menggembirakan. Betapa tidak, Marsekal Madya Imam Sufaat, dalam sehari mengalami dua kali naik jabatan serta dua kali pelantikan.
Pagi dilantik menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), siangnya dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Kasau di Istana Negara.
Di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Marsekal Madya TNI Imam Sufaat dilantik oleh Kasau Marsekal TNI Subandrio menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) menggantikan Marsekal Madya TNI Wardjoko di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur.
Upacara itu dihadiri para Asisten Kasau, Pangkoopsau I dan Pangkoopsau II, serta para pejabat tinggi di jajaran Angakatan Udara.
Marsekal Madya TNI Imam Sufaat merupakan alumnus Akabri Udara tahun 1977. Sebelumnya dia menjabat Pangkoopsau I, sementara Marsdya TNI Warjoko, alumni Akabri Udara tahun 1975 menduduki jabatan sebagai Kabasarnas
-
- Dari pergantian 3 unsur kepala staf TNI, pengangkatan Marsekal Muda Imam Sufaat menggantikan Marsekal Subandrio sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) terbilang istimewa. Karena, saat ini Panglima Komando Operasi (Pangkoops) I TNI AU baru menyandang bintang dua di pundaknya.

Namun, Imam sudah mengantongi SKEP sebagai Wakil KSAU dengan pangkat Marsekal Madya.

"Saat ini, beliau menjabat sebagai Pangkoops AU I. Tapi sudah ada keputusan jadi Wakasau. Sehingga Senin itu sudah menjadi marsekal madya," ujar Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Bambang Sulistyo ketika dikonfirmasi detikcom, Sabtu (7/11/2009).

Menurut Bambang, hal ini bukan sesuatu yang luar biasa dan sudah pernah terjadi sebelumnya.

"Ini kebutuhan organisasi saja. Tidak ada yang luar biasa soal pergantian, ini memang sudah direncanakan. Serah terima KSAU akan digelar hari Kamis," jelas dia.

Marsda TNI Imam Sufaat dilahirkan di Wates, Yogyakarta, 27 Januari 1955. Imam menjadi Pangkoopau I menggantikan seniornya Marsda TNI Erry Biatmoko.
Ia mendaftar Taruna AAU pada 1973 dan lulus tahun 1977.

Imam masuk Sekbang Angkatan XXIV menjadi penerbang dan menerima trophy sebagai lulusan terbaik. Setelah lulus, Imam dijuruskan sebagai Penerbang Tempur dan ditugaskan ke Skadron Udara 3. Total jam terbang sampai dengan saat ini sekitar 4.850 jam terbang dengan tipe pesawat T 34 C, T 34 A, L 29, T41 D, AS 202 Bravo, T33, F 5 E/F, Hawk MK 53, Hawk 100, dan Air Macci 336.

Jabatan yang pernah ia emban di Skadron operasi mulai dari Perwira Penerbang, Element Leader, Komandan Flight, dan terakhir sebagai Dan Skadik 103/Dan Skad 15. Pada tahun 1997-1998 ia dipercaya sebagai Atase Udara di London. Tahun 1999-2000 sebagai Wadan Lanud Pekanbaru. Tahun 2001 sampai dengan 2002 menjadi Dan Lanud Supadio Pontianak, Dan Lanud Iswahyudi, Waasops Kasum TNI, Gubernu

PETISI 28 Petisi Sekadar Pemanasan


25 Januari 2010
PETISI 28
Petisi Sekadar Pemanasan
RUANGAN enam puluh meter persegi itu penuh sesak. Tak tersisa satu pun tempat duduk, meski sahibul hajat menyediakan belasan kursi dan sofa merah. Tiga puluhan aktivis dan mahasiswa memenuhi ruangan, sebagian sambil merokok.
Haris Rusli Moti, Ketua Forum Kepemimpinan Pemuda Indonesia, mengakhiri rapat di pojok kompleks rumah toko di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, itu Senin pekan lalu. Pertemuan akan dilanjutkan esoknya di Universitas Nasional dan Universitas Indonesia. "Kita mulai prakondisi," katanya.
Tiga hari kemudian, notulensi rapat antara Petisi 28 dan purnawirawan militer serta kepolisian beredar di Internet. Disebutkan ihwal "rapat kedua", pada 3 Januari di Bulak Rantai, pukul 19.30. Nama peserta rapat hanya dicantumkan dalam inisial.
Tercantum, misalnya, ANS (HMI), HR (FKPI), MP (Repdem), AJB (Papernas), LHAA (LMND), JM (Doekoen Coffee), BH (UI), AKF (Aktivis 98), VR (GMNI), HM (Doekoen Coffee), PMKRI, FAM UI, TA (IMM), GJA (penulis buku Gurita), ETG (Aktivis 98), SK (Aktivis 98), SD (IGJ), GG (FKPI), IDL (Jaman). Juga beberapa purnawirawan: SS, TS, HD, GK, AD, SM, AN, AU, HW, ID, KS, EP, FX, SM, SP, dan MA.
Meski tak jelas kesahihannya, dokumen itu memuat rencana aksi menyikapi seratus hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Intinya adalah kesepakatan mengungkap berbagai skandal melalui media. Penggerak Petisi 28 akan membentuk posko untuk menggalang aksi besar-besaran.
l l l
PETISI 28 lahir pada 28 Oktober tahun lalu di Kafe Galeri, kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Kelompok ini dimotori Haris Rusli Moti, yang juga pemrakarsa terbitnya buku Membongkar Gurita Cikeas. Dalam Petisi bergabung beberapa politikus dan aktivis.
Di sana ada Hatta Taliwang (mantan anggota DPR dari PAN), Permadi (anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra), Adhie Massardi (pemimpin Komite Indonesia Bangkit), Boni Hargens (pengamat politik Universitas Indonesia), dan Ray Rangkuti (aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi).
Haris Rusli, mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, belakangan ini aktif lagi menggalang aksi. Padahal sejak dua tahun lalu ia sibuk mengurusi kantor konsultan investigasi di ruko tiga lantai yang ia sewa Rp 100 juta per tahun itu. Haris akan menggerakkan massa ke Istana dan gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis pekan ini. Tuntutannya: Yudhoyono turun.
Kelompok Petisi 28 lebih sering muncul setelah buku Membongkar Gurita Cikeas beredar. Awal Januari lalu, kelompok ini menggelar deklarasi menolak mobil mewah, yang dihadiri mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purn.) Tyasno Sudarto.
Dalam pertemuan itu, Tyasno meminta rakyat bersikap. "Jalannya cuma satu, revolusi!" katanya, disambut tepuk tangan. Beberapa kali Tyasno juga diundang menghadiri acara di Doekoen Coffee. Kepala Badan Intelijen Strategis 1999 ini sejak dulu keras menentang Yudhoyono, juniornya.
Pada 2007, Tyasno dan rekan-rekan sesama purnawirawan TNI menggalang Gerakan Revolusi Nurani. Satu dasawarsa lalu, ia pula yang meminta Yudhoyono pensiun dini dari TNI setelah menjabat Menteri Pertambangan dan Energi.
Tyasno kini merapat ke kalangan aktivis. "Dia sering membantu anak-anak bikin diskusi," kata Hariman Siregar, mantan aktivis Malari. Kepada Tempo, Tyasno mengaku menyokong sejumlah aksi. Ia mengklaim sudah membuat jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan basis terkuat di Pulau Jawa. "Aksi 28 Januari itu baru pemanasan," katanya sesumbar.
Sumber Tempo di kalangan aktivis menyebutkan, ada beberapa pensiunan perwira tinggi yang ikut bersuara keras. Mereka antara lain Marsekal Madya (Purn.) Ian Santoso Halim Perdanakusuma, Laksamana Pertama (Purn.) Mulyo Wibisono, dan mantan Komandan Korps Marinir TNI Angkatan Laut Letnan Jenderal (Purn.) Suharto. Ketika dihubungi, Jumat pekan lalu, Ian Santoso mengaku "nggak ikutan". Mulyo Wibisono dan Suharto tak aktif telepon selulernya.
Tentang pendanaan aksi, "Kita gotong-royong, urunan," kata Tyasno. Tanpa menyebut nama, ia menceritakan ada orang yang mengiming-imingi akan jadi sponsor. "Tapi kami tolak, keluar konteks nanti," katanya. Haris Moti juga membantah dukungan finansial dari Tyasno dan rekan-rekannya.
Pertemuan Bulak Rantai pun dibantah Haris. "Enggak ada itu," katanya. "Dokumen itu bukan dari kita." Haris mengatakan, dana operasional digalang melalui kotak amal yang diedarkan di kampus-kampus. Beberapa mantan aktivis menyumbang Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Kekurangannya ditutup dari penjualan buku Membongkar Gurita Cikeas. "Keuntungannya buat selebaran, spanduk, dan pertemuan."
Haris menuturkan, buku Membongkar sengaja diluncurkan untuk menaikkan suhu, sebelum aksi 28 Januari. Sejak itu, beberapa aksi dan diskusi di kampus intensif dilakukan. Dalam sepekan, setidaknya ada tiga pertemuan di tempat berbeda. "Kami menghindari rapat-rapat besar," katanya.
Bila dipetakan, ada lima kelompok orang yang akan "kumpul-kumpul" di dekat Istana dan Gedung Dewan, 28 Januari nanti. Mereka adalah Gerakan Indonesia Bersih, Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak), Petisi 28, Benteng Demokrasi Rakyat, Gempar, dan sejumlah kelompok lain yang tidak terlalu signifikan.
Kelompok paling besar adalah Gerakan Indonesia Bersih, yang dibintangi sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Hasyim Muzadi, Ali Mochtar Ngabalin, Effendi Gazali, dan Usman Hamid. Kompak digerakkan oleh Ray Rangkuti dan Fadjroel Rahman. Kelompok Bendera dimotori Adian Napitupulu.
Tak satu pun kelompok aksi yang berani mengklaim jumlah massanya. Begitu pula Haris. Meski mengusung agenda menurunkan Yudhoyono dari kursi presiden, katanya, aksi ini baru percobaan, yang puncaknya akan digalang beberapa bulan ke depan. "Tidak mau terlalu dini," kata Haris.
Hariman Siregar mengatakan, agenda yang akan diusung berbeda karena tiap kelompok tidak berkaitan. Tiap kelompok masih menunggu hasil Panitia Khusus Angket Bank Century, pertengahan Februari nanti. "Ini baru test case," kata Adian Napitupulu. "Seperti memisahkan minyak dari air." Maksudnya, "Nanti baru ketahuan siapa di pihak mana."

Selasa, 16 Maret 2010

Drs H Dalhadi Umar BSc – Bupati Lebong Keseriusan Aparatur

Drs H Dalhadi Umar BSc – Bupati Lebong
Keseriusan Aparatur
Kunci Keberhasilan Pembangunan Lebong
Pembangunan daerah pada prinsipnya adalah satu sistem. Antara satu
sistem dengan sistem lainnya saling terkait. Untuk itu dalam rangka
mewujudkan keberhasilan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan
masyarakat adil dan merata, maka keseriusan dan kerja sama para aparatur
pemerintah mutlak diperlukan. Tanpa kerja sama dan keseriusan yang
terpadu, mustahil bagi Kabupaten Lebong dapat mewujudkan harapan
masyarakat, terlebih sebagai Kabupaten baru, kerja keras, keuletan dan
kesabaranpun harus dilakukan oleh steakholder – steakholder di Kabupaten
Lebong.
Selain itu, aparatur pemerintah di Kabupaten Lebong yang saat ini lebih
banyak berorientasi ke proyek, harus mengubahnya dengan orientasi
program. Artinya di sini keuletan dan ketelitian aparatur dalam melaksanakan
proyek-proyek pembangunan, baik fisik maupun nonfisk harus
ditumbuhkembangkan, sampai akhirnya tanggung jawab yang mereka
lakukan selesai sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.
Bupati sadar, sebagai Kepala Daerah dan sebagai manusia biasa tidak akan
mugkin dirinya bekerja sendiri dalam mewujudkan harapan masyarakat yang
dipimpinnya. Untuk itu, Bupati selalu menekankan kepada aparatur
pemerintah untuk terus berkoordinasi, disiplin dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas-tugas mereka. Bahkan mulai 2009 ini, Bupati akan giat
melakukan razia ke sejumlah tempat, untuk melihat kemungkinan adanya
PNS yang berkeliaran pada jam-jam kantor, dan apabila ditemukan, maka
tanpa pandang bulu Bupati akan memberikan sanksi tegas kepada abdi
Negara itu.
Di Sisi aparatur, penegakan disiplin menjadi fokus utama Bupati Lebong.
Sedangkan bagi warganya, Bupati ingin meningkatkan layanan hingga titik
optimal. Sebagai contohnya, Dalhadi terjun langsung dalam acara sosialisasi
Pemilu 2009 oleh KPU Provinsi Bengkulu di Padang Bano.
Padang Bano Ingin Masuk Lebong
Masyarakat Kecamatan Padang Bano pun, kini semakin yakin dan mantap
untuk bergabung dengan Kabupaten Lebong. Terlebih setelah Ketua KPU
Provinsi Bengkulu Danan Herawan, beberapa waktu lalu turun langsung
memimpin jalannya sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu 2009 di Padang
Bano.
Animo ratusan warga Padang Bano begitu tinggi, bahkan meskipun hujan
mulai mengguyur Padang Bano, mereka tetap bertahan mengikuti hingga
acara selesai. Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh Bupati Lebong Drs H
Dalhadi Umar BSc, Ketua DPRD Lebong H.Armansyah Mursalin SE dan
beberapa pejabat Muspida Kabupaten Lebong itu, masyarakat Padang Bano
tidak segan dan canggung mengajukan beberapa pertanyaan kepada Ketua
KPU Provinsi seputar Pemilu 2009.
Masyarakat mengaku, kehadiran Ketua KPU Provinsi dan beberapa pejabat
Lebong semakin membuat mereka yakin dan bulat tekad bahwa mereka
adalah bagian dari Kabupaten Lebong seperti yang didengar dari orang-orang
tua mereka dulu. Untuk itu, diawali dengan momen Pemilu nanti, mereka
berharap Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara,
Pemerintah Kabupaten Lebong dan masyarakat Provinsi Bengkulu pada
umumnya, mengerti bahwa masyarakat Padang Bano ingin menjadi bagian
dari Kabupaten Lebong,
Dengan demikian, ke depan tidak ada lagi yang harus dipolemikkan. Karena
besar ataupun kecil bentuk polemik, yang dirugikan adalah masyarakat kecil
juga, dan masyarakat tidak ingin terlibat dan dilibatkan kedalam kepentingan
elit politik. Hanya dua yang mereka inginkan, rasa nyaman dan aman, yang
keduanya ditemukan di Kabupaten Lebong.
Perempuan Lebong Kian Berdaya
Melanjutkan cita-cita pendiri bangsa dan kaum perempuan Indonesia adalah
kewajiban segenap anak bangsa. Untuk itu, seiring kemajuan zaman,
hendaknya tidak ada lagi perempuan yang hanya mampu menjadi teman di
kasur, sumur dan dapur. Kaum perempuan di Lebong, Bengkulu, juga
demikian.
Sekecil apapun, kemampuan kaum perempuan, mereka tetap sebagai Ibu
Bangsa yang berperan pencetak pertama watak dan menanamkan karakter
serta pekerti yang luhur pada generasi muda.
Tidak hanya itu, kaum perempuan pun kini harus mampu menjadi motivator
dalam keluarga dengan ikut serta menambah kebutuhan keluarga tanpa
harus melupakan kewajibannya sebagai ibu bagi anak-anak mereka. Melalui
organisasi kewanitaan, seperti PKK, Posyandu, Dasawisma dan P2WKSS, di
bawah binaan Ny Euis Kulsum Dalhadi Umar, wanita-wanita pedesaan di
Lebong secara bertahap mulai pintar dan maju.
Mereka mulai mengerti tentang peranannya dalam keluarga, yang tidak
sebatas memasak maupun mencuci saja. Namun lebih dari itu mereka pun
punya kesempatan untuk membantu ekonomi keluarga dengan ketrampilan
yang mereka dapatkan dari organisasi. Dengan organisasi kewanitaan yang
diikuti oleh Ibu-ibu, mereka pun mengerti arti penting KB (Keluarga
Berencana) bagi mereka dalam mempersiapkan anak-anaknya menjadi
generasi yang cerdas, beriman dan bertaqwa sesuai program Pemerintah
Kabupaten Lebong.
Upaya yang dilakukan oleh PKK dan organisasi kewanitaan lainnya di
Kabupaten Lebong terus dimaksimalkan dalam rangka ikut berperan dalam
pembangunan. Hal ini terbukti dengan menurunnya angka kematian ibu hamil
dan bayi baru lahir di Kabupaten konservasi itu.
Yang lebih membanggakan lagi, Lebong berhasil menerima penghargaan di
bidang KB berupa penghargaan Manggala Karya Kencana dari Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan ini diterima langsung oleh Ny Euis
Kulsum bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Tanjung
Jabung Timur, Jambi, pada 29 Juni 2008.
Penghargaan lain, di bidang P2WKSS, diraih Desa Suka Datang, Kabupaten
Lebong yang berhasil menjadi juara I tingkat Provinsi. Penghargaan
diserahkan langsung oleh Menteri Peranan dan Pemberdayaan Perempuan
RI Meuthia Hatta di Gedung Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta
bertepatan dengan hari Ibu, 22 Desember 2008.
Sebagai Ketua PKK Ny.Euis Dalhadi bersama Ketua Dharma Wanita Ny
Sulhadie Edy Irha (isteri Sekda Lebong) dibantu anggota-anggotanya, tak
bosan-bosannya mengingatkan dan menghimbau kaum perempuan Lebong
untuk berpartisipasi dan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Terlebih
dengan naluri keibuan yang dimiliki oleh kaum hawa, maka lebih mudah bagi
mereka untuk menaburkan kasih sayang dalam mendidik, membina dan
membentuk watak dan karakter generasi mendatang.
3 Kunci Kesuksesan Pembangunan Lebong
Sebagai Kabupaten yang baru seumur jagung, jatuh bangun dalam
menjalankan roda pembangunan, adalah biasa. Namun jangan sampai hal itu
menjadi kebiasaan.
Untuk itu, keseriusan dan koordinasi mutlak diperlukan. Demi suksenya
pembangunan seperti yang diharapkan, maka tiga kunci sudah menjadi
pegangan Pemerintah Kabupaten Lebong. Pertama peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM). Kedua, pemanfaatan sumber daya alam (SDA).
Ketiga keseriusan aparat penegak hukum.
Peningkatan kualitas SDM berlangsung dengan cara mengubah paradigma
dalam berpikir dan bertindak, baik masyarakatnya maupun aparatur
pemerintah. Dengan demikian mereka akan lebih mengerti tugas dan
fungsinya masing-masing, termasuk menyadari kekurangan masing-masing.
Dari kekurangan itu, hendaknya jangan membuat mereka menjadi tertutup,
tapi sebaliknya mereka harus memberikan apresiasi untuk orang luar yang
memiliki kemampuan dan kemauan bersama-sama membangun Kabupaten
Lebong. Dengan belajar membuka diri, insya Allah bukan hanya Lebong saja
yang akan diuntungkan, masyarakat dan aparatur pemerintah di daerah
itupun akan merasakan manfaatnya.
Era globalisasi bertujuan membuka lini yang tertutup untuk kemudian dapat
terekspose dan menerima informasi dengan cepat. Bukan saatnya lagi
masyarakat dan aparaturnya mengisolasi diri dari globalisasi itu. Jika begitu,
Lebong bukan sekedar small village (dusun kecil), melainkan mampu menjadi
bagian dari global village (kampung global).
Masalah SDA, di sini para wakil rakyat dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam
memaksimalkan pemberdayaan sumber-sumber daya alam di Kabupaten
Lebong. Antara lain melalui pembuatan dan penguatan Peraturan Daerah
terhadap potensi alam yang selama ini belum terjamah, yang kesemuanya
untuk kepentingan daerah dan masyarakat.
Kreativitas dan inovasi yang tinggi dari para anggota legislatif, akan
berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga
Lebong tidak hanya mengandalkan bantuan dari pusat semata. Dengan
demikian, roda pembangunan Kabupaten Lebongpun akan berjalan sesuai
yang diharapkan.
Sebagai contoh adalah pemanfaatan panorama Lebong yang tidak ada di
Kabupaten lain, untuk dijadikan salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi
Bengkulu. Itu pun harus diseriusi oleh kalangan legislatif maupun
eksekutifnya.
Demikian juga aparat penegak hukum, dituntut lebih serius dalam melakukan
pengawasan dan pengawalan kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh
eksekutif dan legislatif. Selain itu juga, hendaknya para aparat penegak
hukum., baik Kepolisian maupun Kejaksaaan jangan terkesan enggan untuk
mensosialisasikan pengetahuannya tentang hukum kepada masyarakat dan
aparatur pemerintah setempat.
Misalnya sosialisasi terkait masalah hukum dan perundang-undangan,
khususnya masalah Tipikor yang dilakukan secara kontinu.
Dengan
sosialisasi itu masyarakat dan aparatur pemerintah sadar akan hukum dan
merekapun tidak akan ketakutan dalam menjalankan tugas dan fungsinya
masing-masing.
Sinkronisasi, koordinasi dan komunikasi yang terjalin baik antara masyarakat,
aparat penegak hukum dan aparatur pemerintah, akan mempermudah
tercapai tujuan pembangunan Kabupaten Konservasi itu.(Halim Mashati)

Pengeran Cicakrowo


Pengeran Cicakrowo

Rivai Zakaria SH. Pengacara senior ini sangat menyayangkan  atas sikap pemerintah yang dirasa lamban menangani suatu permasalahan.Kasus yang menimba Rakyatnya  siapapun itu,  TKI ,Imigran, atau orang mendapat perlakuan  yanh sipatnya  melangar Hak Azasi Manusia, seperti kasus Manohara ini, Harusnya  Pemerintah sigap tanggap dalam merespon atas apa yang dialami  warganya.”Tidak dibiarkan berlarut,”Rivai. Sebagai bangsa yang berdaulat sambungnya, “ kita harus merasa dilecehkan  pemerintah  sepantasnya Unjuk gigi bahwa Indonesia,  bangsa yang bermartabat dan punya harga diri. Para diplomat,penegak hukum  harus berbuat sesuatu Malaysia sudah acapkali  kali merendahkan martabat bangsa kita,”kata  Advocat kelahiran Palembang ini.
Seperti yang dialami Daisy Fajarina, ibunda Manohara, yang menghawatirkan keadaan anaknya. Beberapa kali ia mencoba menemui anaknya di Kerajaan Kelantan sana, namun tidak diijinkan masuk oleh pihak imigrasi Malaysia. Tentu saja ada alasannya, tetapi mungkin bersifat pribadi.
Lalu memuncaklah kegelisahan Daisy terhadap anaknya Manohara. Ia menduga anaknya telah dianiaya, salah satu bagian tubuhnya, disilet-silet dan lain sebagainya. Dugaan ini menimbulkan empati,
 Menurut Pengacara Senior ini,harusnya Pemerintah proaktif, khususnya Kantor Kedutaan Indonesia di Malaysia. Bantulah bunda Daisy, fasilitasi beliau untuk bertemu pihak kerajaan Kelantan agar masalah ini cepat selesai. Bunda Daisy hanya perlu bertemu anaknya Manohara untuk memastikan keadaan anak manisnya itu baik-baik saja, untuk memastikan apakah benar bagian tubuh tertentu Manohara tidak disilet-silet seperti dugaannya maupun isu yang beredar selama ini. Apa susahnya?
Dan, kalau benar bagian tubuh tertentu dari Manohara terdapat bekas luka sayatan silet, maka itu adalah bukti nyata kekerasan dalam rumah tangga yang dialami Manohara. Bukti itu sudah cukup bagi Pemerintah Indonesia untuk membawa pulang Manohara.
Tapi, Lanjut Rivai, “kalau pihak Kerajaan Kelantan tetap tak mau mempertemukan Manohara dengan ibunnya, maka utuslah satu staf wanita dari Kantor Kedubes RI di Malaysia untuk meminta kesaksian Manohara di istana. Jika ini pun tak dibolehkan, berarti isu bahwa Manohara telah dianiaya patut  dibenarkan. Kita semua, bukan hanya bunda Daisy, tentu tak rela Manohara dianiaya, apalagi sampai bagian tubuhnya ada yang disilet-silet, walaupun oleh seorang Pangeran sekalipun!Pemerintah Jangan diam Saja,”terang Zakaria.

Hal tersebut sangat disayangkan Rivai, ketika tanggapan kepolisian, kedutaan, pemerintah. Tidak langsung mendapat respon,atas pengaduan yang dilakukan orang tua Manohara. Harusnya pemerintah bersikap proaktif, tanggap atas laporan warganya  sendiri, apalagi ini menyangkut harkat , derajat dan martabat bangsa Indonesia, karena yang melakukan itu Negara luar ,yakni Malaysia.

Malaysia itu Negara kecil, belum tentu orang kita lebih hebat dari dia (Malaysia red). Masalah ini harus  dikrarifikasi baik secara diplomatik maupun politis, bila perlu dilaporkan juga ke HAM Internasional karena termasuk kemanusiaan. Dengan melaporkan pelecehan sex dibawah umur tidak bisa dibiarkan begitu saja, ungkapnya.

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus  merasa dilecehkan, ini sebagai pelajaran bagi orang-orang yang merasa bangsa Indonesia, jangan hanya karena mengharapkan kekayaan dan mempunyai mobil mewah harta melimpah lalu seenak-enaknya aja, orang kita diperlakukan seperti binatang, tambahnya.
“Apa pikir orang Malaysia itu hebat ?! Tidak ada itu! , tidak ada yang hebat , mana ada orang Malaysia lebih hebat dari kita, bangsa kita lah yang hebat!” katanya.
“Ini penghinaan bagi bangsa Indonesia, telah banyak warga Indonesia diperlakukan semena-mena oleh pihak Malaysia,. Menurut saya, pangeran itu “Pangeran cicakrowo” yang martabatnya lebih rendah dari martabat binatang, kita harus berani lakukan penuntutan!”.Rivai gemas.

Saya kasihan atas orang-orang yang acap kali menjadi korban melihat bangsa Indonesia seperti ini sering terjadi diperlakukan semena-mena oleh pihak Malaysia. Bagaimana kita mau jadi majikan dinegara sendiri untuk mengangkat derajat sendiri aja tidak berani bangsa kita ini besar mulut banyak bicara saja, tidak mau bertindak, ujarnya.

Selama ini kita terlalu membiarkan, masalah tidak dianggap besar akhirnya segala sesuatu yang ada pada bangsa  kita dilecehkan oleh Negara Malaysia. Kalau masih ada diplomat – diplomat Indonesia yang tidak mendukung pada masalah ini lebih baik “copot sebagai bangsa  Indonesia”, Kita bukan bangsa yang selalu mau ditindas mental diplomat – diplomat itu makin tidak punya perasaan saja.
 Hal yang masuk akal jika dimana mana  terjadi  reaksi dari berbagai elemen seperti baru baru ini , terjadi aksi unjuk rasa sejumlah orang di depan kantor Kedutaan Malaysia di Jakarta, mendukung upaya Daisy. Jika hal ini terus berlanjut, bisa jadi akan muncul aksi unjuk rasa yang lebih besar, yang bisa menyebabkan hubungan Indonesia – Malaysia terganggu,Pemerintah harus memberi kebangaan pada Rakyatnya ,bahwa pemerintah tanggap dan pro aktip,kalau sudah terjadi unjuk rasa kan,repot?” tambahnya.

 Pengacara Robinhood 
Ketika disinggung tentang Pengacara Robinhood,Rivai  memaparkan ,”Robinhood itu sebenarnya sosok seseorang yang dianggap pahlawan pada jaman dulu, yang mencuri untuk dibagikan kepada kaumnya dan membela kebenaran dari penindasan, tapi arti Robinhood itu sendiri  bisa diterapkan Pada para pengacara dengan mengambil sisi pembela pada kaum  lemah”, katanya.
Walaupun diakuinya sulit menjadi Pengacara Robinhood,untuk melakukan pembelaan saja, masih dalam proses ,pengacara sudah dimuntai uang oleh  kepolisian untuk memuluskan suatu perkara ,begitu pula dipengadilan dan hakim,”saya bisa saja melakukan pembelaan sesuai profesi,tapi keluarga tersangka asal mau membayar apa yang menjadi persaratan Adminitrasi yang diminta Pengadilan dan bayar uang  wara wiri dikepolisian,.Yang penting saya hanya konsisten pada  pemmbelaan  semaksimal mungkin , tidak ikut campur masalah administrasi. Saya bisa saja tidak dibayar”ucapnya.
  membela klien yang benar benar tidak mampu terkadang kita sudah bela maksimal sesuai propesi,tapi terkadang hakim menjatuhkan hukuman maksimal. Tapi menurutnya, bisa saja pengacaa Robinhood  bertemu dengan hakim Robinhood ,hakim yang baik,baru pas (Klop),ujarnya. Peradilan Yang adil akan terbentuk jika Hakim, Jaksa, Polisi Benar benar menjalakan profesi  Hukum sesuai hati nurani dan keadilan tidak harus dibayar..

Tidak mau, tidak dibayar
 Tetapi saya juga tidak mau ,tidak dibayar ,”kalau yang saya  bela seorang koruptor, para penjahat besar  ,para pejabat negara yang melakuka korupsi miliaran rupaih ,tapi tidak di bayar? Enak saja,harus bayar propfesi orang, sementara mereka curi uang negara miliaran,ketika minta bantuan hukum.tapi  tersangka tidak mau bayar pengacara untuk melakukan pembelaan,, tidak mau saya untuk tidak dibayar”Katanya.

Diakunya,  Dia, mendapatkan kekayaaan ,rumah mewah dan mobil BMW bukan dari hasil pengacara,sebelumnya dia juga  sudah mempunyaii beberapa perusahaan seperti perusahaan  yang bergerak dibidang batu bara dan perusahaan Produk Kosmetik yang beredar dipasaran sekarang serta memipin perusaaan lainya. Rivai juga pandai menyisihkan hartanya untuk kegiatan keagamaan  sosial,terbukti  telah didirikan pesantren  dibeberapa daerah dan yayasan anak yatim piatu di Bekasi, “Biar Jadi Berkah “Katanya.
Dikalangan pengacara dan pengusahapun Rivai sering disebut sebut orang baik, yang gemar membantu Fakir miskin. Suka bersosialisasi,  Rivai juga gemar mengumpulkan dan membina  orang orang pengangguran untuk dibina dan diarahkan hingga mendapatkan  pekerjaan yang layak. Semoga Aktivitasnya  diikuti dan ditauladani oleh pengusaha pengacara lain yang memang bangsa ini masih terpuruk dan masih  banyak yang membutuhkan pertolongan ,masih  membutuhkan sosok  seorang Dermawan . ( Halim Mas hati)







J0hn Palinggi: Berperkara? Mediasi Perlu Dikembangkan


John Palinggi: Berperkara? Mediasi Perlu Dikembangkan

Ketua Asosiasi Mediator seluruh Indonesia, John A Palinggi mengatakan, jika mediasi dikembangkan dalam penyelesaian perkara maka akan mengurangi konflik di Indonesia. Hal itu, katanya, juga akan berpengaruh bagi iklim investasi karena penyelesaian perkara yang baik akan membuat investor merasa nyaman.

Mengenai proses mediasi, John mengatakan, jika para pihak yang berperkara baik itu karena persoalan bisnis, agama, parpol hingga keluarga maka setelah setuju dengan upaya damai maka hasilnya akan disahkan oleh pengadilan.

John mengakui hingga saat ini asosiasi yang dipimpinnya sudah bekerja sama dengan seluruh pengadilan negeri seluruh Indonesia. Dia juga berharap ada mediator-mediator yang akan tumbuh dari masyarakat Kristen untuk menangani permasalahan atau sengketa dalam diri masyarakat kristen itu sendiri.

Sebelumnya Mahkamah Agung (MA) telah mendorong berkembangnya upaya mediasi yang dapat menyelesaikan sengketa di luar pengadilan karena dapat mengurangi konflik di masyarakat dan juga dapat mengurangi beban pengadilan dalam menangani perkara. Wakil Ketua MA, Harifin A Tumpa, SH, MH,dalam suatu kesempatan pernah berkata, "MA sangat mendukung adanya usaha mediasi. MA berkepentingan terhadap mediasi di luar pengadilan. Alasan pertama, dengan makin banyaknya perkara yang selesai di luar pengadilan maka konflik di masyarakat makin berkurang.Karena prinsip mediasi 'win-win solution' (saling menguntungkan. Sementara penyelesaian di pengadilan bisa menimbulkan konflik berkepanjangan karena ada pihak yang kalah dan menang. Selain itu jika mediasi berkembang maka diharapkan persengketaan di masyarakat dapat diselesaikan sehingga perkara di pengadilan makin berkurang."

Sebagai gambaran pada 2007, jumlah perkara di peradilan umum lebih dari tiga juta perkara buah yang 20 persen di antaranya adalah perkara perdata. Yang sampai ke MA 7.000-8.000 perkara. Dengan hanya ditangani 14 majelis hakim maka tidak akan mampu menyelesaikan seluruh perkara sehingga setiap tahun ada 'dead lock' atau tunggakan perkara. MA sendiri mendorong tumbuhnya mediasi. Sebelum hakim memeriksa perkara, hakim berkewajiban untuk mendamaikan para pihak yang berperkara.

Rivai Zakaria,SH: ketik REG Spasi Hukum kirim ke 9600,

Di sela kesibukannya, Rivai menyempatkan diri untuk berbagi. Ia yakin dalam hidup manusia mempunyai sesuatu yang dibagi kepada sesama. Dalam agama, hal itu telah diajarkan dan mestinya diterapkan.
Dari 2,5 persen penghasilan yang diwajibkan, Rivai telah memenuhinya, bahkan cenderung lebih besar,20 persen.Bentuknya bukan bukan saja, sekadar materi tapi juga membantu melalui pikiran dan tenaga.
Beberapa hal yang dilakukan berkenaan dengan profesinya, ayah lima anak ini, memberikan konsultasi hukum cuma-cuma lewat dunia maya yakni lewat layanan situs www.warunghukum.com yang bisa diakses kapan saja.
Ia juga membuka konsultasi bagi orang-orang yang sibuk lewat layanan pasca bayar melalui telepon selular dengan bekerjasama dengan perusahaan provider. “Kita tinggal ketik REG Spasi Hukum kirim ke 9600,” katanya.
Layanan ini, selain memberikan pencerahan pada masyarakat, sekaligus membantu pemerintah mencerdaskan masyarakat yang buta hukum


Kenyataannya di Indonesia ,kata riva, penduduk Indonesia yang berjumlah kurang lebih 250 juta., 95 persen buta hukum,baik pada orang kaya,pejabat,pengusaha banyak juga yang buta hukum apalagi orang orang awam.
Ketika disinggung bagaimana kiatnya agar menjaga pengacara handal sekaliber dirinya,dia menjelaskan.kiatnya adalah, untuk menjadi pengacara professional dan handal, ada 4 kategori yang harus dimiliki pengacara itu sendiri .
dia harus Smart yakni pinter menguasai hukum dan pandai berargumen .
yang kedua dia tidak boleh gredding (serakah) pengacara yang serakah tidak berbagi dia akan kesulitan bermitra.
ketiga dia harus membuka Network (jaringan) harus pandai membina hubungan, baik dengan sesama penegak hukum lainya. Lalu yang terakshir, Truss ,kepercayaan.yang keempat ini yang berbahaya!jangan sekali kali bermain dua pintu,karena pada profesi pengacara ada juga unsure sisi bisnisnya,jadi peluang pasang dua kaki selalu ada .biasanya pengacara umumnya jika ingin cepat kaya ia mau dibayar sana sini,ataupun dia menjadi tukang catut atau makelar, bukanya membela hukum’ .
tetapi katanya, pengacara yang beretika dan berhati nurani harus dapat melihat.pada siapa meminta bayaran dan pada siapa memperjuankan pembelaan.kita juga harus menetapkan harga itu berdasarkan hati.”Hati nurani itu bicara ketika ada orang miskin, tetap kita bela tanpa minta dibayar akan tapi bila pada orang yang kaya kita juga harus buka tarif,”Ujarnya. jika pejabat,pengusaha merampok uang miliaran tapi tidak mau intuk tidak dibayar saya akan minta bayaran.jangan kita berselingkuh ,harus konsisten atas apa yang kita perjuangkan.yaitu menanamkan kepercaayaan pada klienya.klien itu akan menjadi juru bicara kepada orang2 dengan menceritakan kepuasanya atas layanan kita,katanya

dipaparkanya, prinsif moral dia sudah diatas orang normal,diatas rata rata.’ prinsif saya adalah menekankan kejujuran kalau dia berbuat harus dikatakan sejujurnya.jangan sampai membebankan sesuatu pada saya, artinya saya harus mengembangkan propesinya apa adanya.kaytaenurut dia sehingga saya memberikan jalan keluarnya.lalu kita bisa berikan jalan keuarnya pada kehidupan dia.
Kalau menurut saya bicara propesionalpengacara adalah ,professional yang memang dia dihargai dikarenakan membela orang lemah.memblela orang yang Di zholimi.itu penekan nomor satu dari pada pengacara.
Melihat kasus yang di alami oleh anaknya rina dia melihat ,anak ini tidak diperlakukan secara adil,iyo dong,bagaimana sih anak lebih muda,lebih kecil,lebih di bawah umur,dituduh memperkosa yang lebih tua,anak lebih kecil itukan artinya mudah dijebak.Papar Rivai.
Waktu disidik anak itu tidak didampingi oleh pendamping.sudah tahu ada undang undang perlindungan anak,dalam pentilidikannyapu harus di damping oleh pengacara atau orang tua korban.”Polisi itu tidak professional dan ini tidak wajar,jadi sebenarnya perkara ioni sudah ga wajar, dan harusnya sudah dibatalkan tidak boleh dilanjutkan kepengadilan.tapi karena sudah dijalankan ya apa boleh buat saya ikuti harus bila dipengadilan tapi harus adil.apapun keputusannya harus adil,tidak adil saya akan banding.tegas rivai.(HALIM)

Halim Perdanakusuma Pahlawan Bangsa

Halim "The Black Mascot" Perdanakusuma
________________________________________

The Balck Mascot, setelah mengikuti pendidikan navigator di sekolah AU Canada kemudian bergabung dengan RAF dengan pangkat Flight Lietunant dan terlibat dalam puluhan misi tempur di daratan Eropa, terutama di angkasa Prancis dan Jerman. Karena dalam setiap misi yang diikutinya selalu kembali dengan selamat dan hasil gemilang anak Madura ini oleh rakan2 di RAF dijuluki "The Black Mascot"

Dialah yang mengajarkan tentang pentingnya unsur pendadakan dan kecepatan dalam pertempuran udara. Pengalamanya terbang dengan pembom Consolidated B-24 Liberator dan Avro Lancaster di atas Prancis dan Jerman dalam 42 Flight Mission.

Sebelum tahun 1942 Halim adalah anggota AL Hindia Belanda sebagai seorang opsir torpedo yang mendapat pendidikan di Surabaya. Pada tahun 1942 Jepang datang dan melibas Belanda, termasuk kapal yang diawaki Halim dihajar pembom Jepang di perairan Cilacap. Halim diselamatkan oleh kapal Inggris kemudian dibawa ke Australia sebelum ke India.

Saat di India Halim bertemu Panglima armada Inggris di India yang kemudian menawarinya untuk bergabung dengan militer Inggris. Dan mulailah petualangan Halim sebagai anggota RAF.
mari gan kita kenang para petualang langit yang merintis AURI agar yang muda makin cinta pada negeri ini.

Lulusan MOSVIA (1938) tiga tahun malang melintang di pertempura udara Eropa, akhirnya pulang ke tanah air bersama tentara sekutu menjelang akhir 1945. Warna kulitnya yang mencolok di antara perwira2 Inggris menjadikan Halim objek perhatian Tentara Republik, esoknya dia ditangkap TRI dan dibebaskan berkat surat sakti Menhan Amir Syarifudin.

Halim kemudian mulai aktif menyiapkan perubahan TRI Jawatan Penerbangan menjadi AURI. Beberapa penerbangan ujicoba dilakukanya misalnya pada 23 April 1946, pesawat Cureng mendarat di Kemayoran, kemudian ke Sumenep dan Malang, yang dilakukan secara formasi bersama Perwira Udara I Sujono dari tanggal 21-26 Mei.



Pengalamanya sebagai mantan perwira RAF dimanfaatkan betul oleh Suryadarma, bukan cuma dalam operasi tetapi juga perundingan2 dengan RAF. Gugurnya Adisucipto membuat Suryadarma kehilangan besar dan akhirnya Halim ditunjuk sebagai Wakil KSAU II menggantikan Adisucipto.
Dilahirkan di Sampang MADURA, November 1922.
Ketika pendudukan Jepang, HALIM PERDANA KUSUMA sedang berada di INGGRIS, untuk mengikuti pendidikan di ROYAL CANADIAN AIR FORCE. Beliau sering beroperasi di THEATER OF EUROPE alias MEDAN UDARA WORLD WAR II, sering beliau melakukan operasi udara menggunakan pesawat pembom ROYAL AIR FORCE ( R.A.F) INGGRIS yang terkenal: AVRO LANCASTER.....melawan LUFTWAFFE ( angkatan udara ) NAZI GERMAN-nya HITLER.

Setelah selesainya perang dunia ke II, HALIM PERDANA KUSUMA kembali ke tanah air, beliau bergabung dengan dengan TKR Jawatan Penerbangan, cikal bakal ANGKATAN UDARA REPUBLIK INDONESIA (A.U.R.I) dibawah Komodor Suryadarma. Bersama dengan ACE terbaik Indonesia lainya ISWAHYUDI, beliau ditunjuk menjadi wakil AURI pada Komandemen Tentara Sumatera untuk membangun ANGKATAN UDARA di Sumatera.

Dalam rangka mendapatkan dan mencari sumber2 bantuan arsenal buat AURI di luar negri, beliau melakukan perjalanan ke Bangkok THAILAND, pada perjalanan itu pesawat beliau mengalami kecelakaan di TANJUNG HANTU, MALAYSIA pada tanggal 14 desember 1947. ABDUL HALIM PERDANA KUSUMA gugur dan dimakamkan di LUMUT, MALAYSIA. Baru 28 tahun kemudian, jenazahnya dipindahkan ke TAMAN MAKAM PAHLAWAN KALIBATA, JAKARTA.

Halim Perdana Kusuma gugur dalam usia yang masih sangat muda 25 tahun...
Ketika bertugas di Bukittinggi sebagai Komandemen AURI Sumatera untuk menyiapkan AU bersama Opsir Udara I Iswahyudi jika Jawa lumpuh akibat agresi Belanda. Base didirikan, lapangan Gadut dihidupkan, dengan Iswahyudi sebagai komandan. Kampanye digalang untuk membeli pesawat, mengalirlah sumbangan rakyat dan terkumpul 14 kg emas.

Pesawat idaman Avro Anson Mk 19 series 1 yang diincar berada di Singapura, pesawat milik Paul H Keegan dibeli seharga 12 kg emas dan sisanya 2 kg dibelikan mesin cetak uang. Transaksi dilakukan di Songkhla Muangthai, setelah sebelumnya Iswahyudi berlatih menerbangkan Anson. Pada tangal 14 Desembar 1947 RI-003 dibawa pulang ke tanah air dengan pilot Iswahyudi dan Navigator Halim Perdanakusuma.



takdir bicara lain, ketika pesawat berada di atas perairan Lumut, Tanjong Hantu Malaysia RI-003 jatuh. Halim gugur pada usia yang sangat muda 25 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Teluk Murok Malaysia, pada 10 November 1975 jenazah dipindahkan ke KMP Kalibata, meski masyarakat setempat merasa keberatan, karena Halim dianggap sebagai pahlawan mereka.