Selasa, 18 Mei 2010

Evita Legowo Diizinkan Rangkap Jabatan



Jadi Komisaris Pertamina

Evita Legowo Diizinkan Rangkap Jabatan

Kamis, 6 Mei 2010


JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo baru saja dilantik menjadi komisaris PT Pertamina (Persero) oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar.

Evita mengatakan, dirinya telah mendapat izin dari Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh untuk merangkap menjadi Komisaris Pertamina.

"Waktu saya tanya pertama apakah diizinkan merangkap dan dikatakan diperbolehkan, saya bilang oke," tuturnya usai pelantikan Dewan Komisaris Pertamina di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis
Menurutnya saat dirinya baru menjabat sebagai Dirjen Migas, memang ada peraturan yang menyatakan pejabat Dirjen Migas secara otomatis diangkat menjadi sekretaris Dewan Komisaris. Tapi saat ini tidak ada lagi aturan seperti itu.

"Dulu automatis seperti itu, tapi kemudian tidak lagi. Tapi ini seakan-akan hampir kembali seperti dulu. Aturan dulu begitu Dirjen Migas langsung sekretaris Dewan Komisaris," ungkapnya.

Namun demikian, dia mengatakan tidak ada perubahan tugas. Tapi menurutnya memang dia akan lebih memerhatikan Pertamina.

"Salah satunya adalah BBM bersubsidi. Memang BBM bersubsidi kami upayakan volumenya tidak lebih dari target. Kami harus sangat hati-hati, terutama untuk 2010," tuturnya….HALIM


Wakil Presiden Boediono Buka Konvensi IPA ke 34

Wapres Buka Konvensi IPA ke 34

Wakil Presiden Boediono membuka Konvensi dan Pameran Industri Migas IPA ke 34 di Jakarta Convention Center, Selasa (18/5). Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan 14 kontrak kerja migas bernilai US$ 146,7 juta dan 8 kontrak jual beli gas dengan volume total 177,57 TBTU yang mencapai US$ 908,7 juta atau sekitar Rp 8,5 triliun.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Meneg BUMN Mustafa Abubakar, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, President IPA Ron Aston dan eksekutif dari berbagai perusahaan migas lokal dan internasional.

Dalam sambutannya, Menteri ESDM mengemukakan, realisasi investasi di sektor hulu migas yang meliputi pengembangan, produksi dan eksplorasi telah menunjukkan peningkatan yang signifikan selama 5 tahun terakhir yaitu dari US$ 5,8 milyar di tahun 2004 menjadi US$ 11,3 milyar tahun 2009.

"Dalam kuartal pertama tahun 2010, total realisasi investasi telah mencapai US$2,61 milyar, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2009 yang bernilai US$ 2,55 milyar," katanya.

Dikatakan Darwin, investasi dalam industri migas memerlukan komitmen finansial serta resiko tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang kuat antara Pemerintah dengan para mitra, guna menciptakan iklim investasi yang lebih baik.

"Pemerintah akan melakukan segala upaya untuk menjamin return of investment dari para investor dan menghargai santitu of contract," tegasnya.

Terkait dengan kontrak, Darwin menyatakan pihaknya membuka kemungkinan adanya kontrak bentuk lain, selain kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) yang digunakan saat ini.

Pada kesempatan yang sama, President IPA Ron Aston mengemukakan, konvensi dan pameran IPA bertujuan meningkatkan investasi di industri migas serta menyediakan landasan bagi dialog antara seluruh pemangku kepentingan dan para pembuat kebijakan dalam membehas hal-hal mengenai investasi dan tantangan yang dihadapi sehingga dapat menghasilkan solusi yang terbaik.

Konvensi dan Pameran IPA ke 34 mengambil tema “Investasi Bersama Demi Pertumbuhan Mas Depan”, berlangsung dari tanggal 18 hingga 20 Mei 2010. Sejumlah tema yang dibahas dalam acara ini, antara lain seberapa jauh Indonesia mampu menarik investasi di sektor migas, peran gas dalam memenuhi pendapatan negara dan peningkatan kebutuhan energi, isu-isu yang muncul dari UU mengenai lingkungan hidup bagi industri migas serta memahami dan mengelola bisnis hulu migas di Indonesia.