Selasa, 16 Maret 2010

Drs H Dalhadi Umar BSc – Bupati Lebong Keseriusan Aparatur

Drs H Dalhadi Umar BSc – Bupati Lebong
Keseriusan Aparatur
Kunci Keberhasilan Pembangunan Lebong
Pembangunan daerah pada prinsipnya adalah satu sistem. Antara satu
sistem dengan sistem lainnya saling terkait. Untuk itu dalam rangka
mewujudkan keberhasilan pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan
masyarakat adil dan merata, maka keseriusan dan kerja sama para aparatur
pemerintah mutlak diperlukan. Tanpa kerja sama dan keseriusan yang
terpadu, mustahil bagi Kabupaten Lebong dapat mewujudkan harapan
masyarakat, terlebih sebagai Kabupaten baru, kerja keras, keuletan dan
kesabaranpun harus dilakukan oleh steakholder – steakholder di Kabupaten
Lebong.
Selain itu, aparatur pemerintah di Kabupaten Lebong yang saat ini lebih
banyak berorientasi ke proyek, harus mengubahnya dengan orientasi
program. Artinya di sini keuletan dan ketelitian aparatur dalam melaksanakan
proyek-proyek pembangunan, baik fisik maupun nonfisk harus
ditumbuhkembangkan, sampai akhirnya tanggung jawab yang mereka
lakukan selesai sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.
Bupati sadar, sebagai Kepala Daerah dan sebagai manusia biasa tidak akan
mugkin dirinya bekerja sendiri dalam mewujudkan harapan masyarakat yang
dipimpinnya. Untuk itu, Bupati selalu menekankan kepada aparatur
pemerintah untuk terus berkoordinasi, disiplin dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas-tugas mereka. Bahkan mulai 2009 ini, Bupati akan giat
melakukan razia ke sejumlah tempat, untuk melihat kemungkinan adanya
PNS yang berkeliaran pada jam-jam kantor, dan apabila ditemukan, maka
tanpa pandang bulu Bupati akan memberikan sanksi tegas kepada abdi
Negara itu.
Di Sisi aparatur, penegakan disiplin menjadi fokus utama Bupati Lebong.
Sedangkan bagi warganya, Bupati ingin meningkatkan layanan hingga titik
optimal. Sebagai contohnya, Dalhadi terjun langsung dalam acara sosialisasi
Pemilu 2009 oleh KPU Provinsi Bengkulu di Padang Bano.
Padang Bano Ingin Masuk Lebong
Masyarakat Kecamatan Padang Bano pun, kini semakin yakin dan mantap
untuk bergabung dengan Kabupaten Lebong. Terlebih setelah Ketua KPU
Provinsi Bengkulu Danan Herawan, beberapa waktu lalu turun langsung
memimpin jalannya sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu 2009 di Padang
Bano.
Animo ratusan warga Padang Bano begitu tinggi, bahkan meskipun hujan
mulai mengguyur Padang Bano, mereka tetap bertahan mengikuti hingga
acara selesai. Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh Bupati Lebong Drs H
Dalhadi Umar BSc, Ketua DPRD Lebong H.Armansyah Mursalin SE dan
beberapa pejabat Muspida Kabupaten Lebong itu, masyarakat Padang Bano
tidak segan dan canggung mengajukan beberapa pertanyaan kepada Ketua
KPU Provinsi seputar Pemilu 2009.
Masyarakat mengaku, kehadiran Ketua KPU Provinsi dan beberapa pejabat
Lebong semakin membuat mereka yakin dan bulat tekad bahwa mereka
adalah bagian dari Kabupaten Lebong seperti yang didengar dari orang-orang
tua mereka dulu. Untuk itu, diawali dengan momen Pemilu nanti, mereka
berharap Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara,
Pemerintah Kabupaten Lebong dan masyarakat Provinsi Bengkulu pada
umumnya, mengerti bahwa masyarakat Padang Bano ingin menjadi bagian
dari Kabupaten Lebong,
Dengan demikian, ke depan tidak ada lagi yang harus dipolemikkan. Karena
besar ataupun kecil bentuk polemik, yang dirugikan adalah masyarakat kecil
juga, dan masyarakat tidak ingin terlibat dan dilibatkan kedalam kepentingan
elit politik. Hanya dua yang mereka inginkan, rasa nyaman dan aman, yang
keduanya ditemukan di Kabupaten Lebong.
Perempuan Lebong Kian Berdaya
Melanjutkan cita-cita pendiri bangsa dan kaum perempuan Indonesia adalah
kewajiban segenap anak bangsa. Untuk itu, seiring kemajuan zaman,
hendaknya tidak ada lagi perempuan yang hanya mampu menjadi teman di
kasur, sumur dan dapur. Kaum perempuan di Lebong, Bengkulu, juga
demikian.
Sekecil apapun, kemampuan kaum perempuan, mereka tetap sebagai Ibu
Bangsa yang berperan pencetak pertama watak dan menanamkan karakter
serta pekerti yang luhur pada generasi muda.
Tidak hanya itu, kaum perempuan pun kini harus mampu menjadi motivator
dalam keluarga dengan ikut serta menambah kebutuhan keluarga tanpa
harus melupakan kewajibannya sebagai ibu bagi anak-anak mereka. Melalui
organisasi kewanitaan, seperti PKK, Posyandu, Dasawisma dan P2WKSS, di
bawah binaan Ny Euis Kulsum Dalhadi Umar, wanita-wanita pedesaan di
Lebong secara bertahap mulai pintar dan maju.
Mereka mulai mengerti tentang peranannya dalam keluarga, yang tidak
sebatas memasak maupun mencuci saja. Namun lebih dari itu mereka pun
punya kesempatan untuk membantu ekonomi keluarga dengan ketrampilan
yang mereka dapatkan dari organisasi. Dengan organisasi kewanitaan yang
diikuti oleh Ibu-ibu, mereka pun mengerti arti penting KB (Keluarga
Berencana) bagi mereka dalam mempersiapkan anak-anaknya menjadi
generasi yang cerdas, beriman dan bertaqwa sesuai program Pemerintah
Kabupaten Lebong.
Upaya yang dilakukan oleh PKK dan organisasi kewanitaan lainnya di
Kabupaten Lebong terus dimaksimalkan dalam rangka ikut berperan dalam
pembangunan. Hal ini terbukti dengan menurunnya angka kematian ibu hamil
dan bayi baru lahir di Kabupaten konservasi itu.
Yang lebih membanggakan lagi, Lebong berhasil menerima penghargaan di
bidang KB berupa penghargaan Manggala Karya Kencana dari Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan ini diterima langsung oleh Ny Euis
Kulsum bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Tanjung
Jabung Timur, Jambi, pada 29 Juni 2008.
Penghargaan lain, di bidang P2WKSS, diraih Desa Suka Datang, Kabupaten
Lebong yang berhasil menjadi juara I tingkat Provinsi. Penghargaan
diserahkan langsung oleh Menteri Peranan dan Pemberdayaan Perempuan
RI Meuthia Hatta di Gedung Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta
bertepatan dengan hari Ibu, 22 Desember 2008.
Sebagai Ketua PKK Ny.Euis Dalhadi bersama Ketua Dharma Wanita Ny
Sulhadie Edy Irha (isteri Sekda Lebong) dibantu anggota-anggotanya, tak
bosan-bosannya mengingatkan dan menghimbau kaum perempuan Lebong
untuk berpartisipasi dan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Terlebih
dengan naluri keibuan yang dimiliki oleh kaum hawa, maka lebih mudah bagi
mereka untuk menaburkan kasih sayang dalam mendidik, membina dan
membentuk watak dan karakter generasi mendatang.
3 Kunci Kesuksesan Pembangunan Lebong
Sebagai Kabupaten yang baru seumur jagung, jatuh bangun dalam
menjalankan roda pembangunan, adalah biasa. Namun jangan sampai hal itu
menjadi kebiasaan.
Untuk itu, keseriusan dan koordinasi mutlak diperlukan. Demi suksenya
pembangunan seperti yang diharapkan, maka tiga kunci sudah menjadi
pegangan Pemerintah Kabupaten Lebong. Pertama peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM). Kedua, pemanfaatan sumber daya alam (SDA).
Ketiga keseriusan aparat penegak hukum.
Peningkatan kualitas SDM berlangsung dengan cara mengubah paradigma
dalam berpikir dan bertindak, baik masyarakatnya maupun aparatur
pemerintah. Dengan demikian mereka akan lebih mengerti tugas dan
fungsinya masing-masing, termasuk menyadari kekurangan masing-masing.
Dari kekurangan itu, hendaknya jangan membuat mereka menjadi tertutup,
tapi sebaliknya mereka harus memberikan apresiasi untuk orang luar yang
memiliki kemampuan dan kemauan bersama-sama membangun Kabupaten
Lebong. Dengan belajar membuka diri, insya Allah bukan hanya Lebong saja
yang akan diuntungkan, masyarakat dan aparatur pemerintah di daerah
itupun akan merasakan manfaatnya.
Era globalisasi bertujuan membuka lini yang tertutup untuk kemudian dapat
terekspose dan menerima informasi dengan cepat. Bukan saatnya lagi
masyarakat dan aparaturnya mengisolasi diri dari globalisasi itu. Jika begitu,
Lebong bukan sekedar small village (dusun kecil), melainkan mampu menjadi
bagian dari global village (kampung global).
Masalah SDA, di sini para wakil rakyat dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam
memaksimalkan pemberdayaan sumber-sumber daya alam di Kabupaten
Lebong. Antara lain melalui pembuatan dan penguatan Peraturan Daerah
terhadap potensi alam yang selama ini belum terjamah, yang kesemuanya
untuk kepentingan daerah dan masyarakat.
Kreativitas dan inovasi yang tinggi dari para anggota legislatif, akan
berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga
Lebong tidak hanya mengandalkan bantuan dari pusat semata. Dengan
demikian, roda pembangunan Kabupaten Lebongpun akan berjalan sesuai
yang diharapkan.
Sebagai contoh adalah pemanfaatan panorama Lebong yang tidak ada di
Kabupaten lain, untuk dijadikan salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi
Bengkulu. Itu pun harus diseriusi oleh kalangan legislatif maupun
eksekutifnya.
Demikian juga aparat penegak hukum, dituntut lebih serius dalam melakukan
pengawasan dan pengawalan kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh
eksekutif dan legislatif. Selain itu juga, hendaknya para aparat penegak
hukum., baik Kepolisian maupun Kejaksaaan jangan terkesan enggan untuk
mensosialisasikan pengetahuannya tentang hukum kepada masyarakat dan
aparatur pemerintah setempat.
Misalnya sosialisasi terkait masalah hukum dan perundang-undangan,
khususnya masalah Tipikor yang dilakukan secara kontinu.
Dengan
sosialisasi itu masyarakat dan aparatur pemerintah sadar akan hukum dan
merekapun tidak akan ketakutan dalam menjalankan tugas dan fungsinya
masing-masing.
Sinkronisasi, koordinasi dan komunikasi yang terjalin baik antara masyarakat,
aparat penegak hukum dan aparatur pemerintah, akan mempermudah
tercapai tujuan pembangunan Kabupaten Konservasi itu.(Halim Mashati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar